Raja Yordania Bertemu PM Netanyahu, Bahas Ketegangan di Masjid Al-Aqsa

25 Januari 2023 12:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Al Aqsa.
 Foto: Framalicious/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al Aqsa. Foto: Framalicious/shutterstock
ADVERTISEMENT
Raja Yordania Abdullah II bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (24/1). Pertemuan di ibu kota Yordania, Amman, membahas ketegangan diplomatik yang dipicu insiden di Masjid Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
Gesekan diplomatik dua negara di Timur Tengah dipicu pelarangan masuk utusan khusus Yordania, Ghassan Majali, oleh aparat Israel ke Masjid Al-Aqsa. Tindakan itu membuat Yordania naik pitam. Mereka lalu memanggil Duta Besar Israel demi meminta penjelasan.
Lawatan Majali sendiri digelar tidak lama usai kunjungan mendadak Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke Al-Aqsa. Lawatan tersebut dikecam dunia Islam. Palestina bahkan menyebut kunjungan Ben-Gvir sebagai provokasi.
Raja Abdullah II dari Yordania Foto: Reuters/Keith Bedford
Rentetan kejadian tersebut membuat Yordania akhirnya bertindak. Yordania diberi wewenang sebagai pengawas beberapa situs suci di Yerusalem termasuk Masjid Al-Aqsa.
Lewat pernyataan yang disampaikan Kerajaan Yordania, saat pertemuan dengan Netanyahu, Raja Abdullah menegaskan pentingnya penghormatan terhadap status quo yang berlaku di Masjid Al-Aqsa.
Status quo di Yerusalem melarang warga Yahudi untuk masuk dan berdoa di Al-Aqsa. Namun, beberapa kelompok kanan di Israel menuntut perubahan status quo dan menginginkan dapat berdoa di halaman Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
Oleh karena kondisi di Al-Aqsa makin buruk, Raja Yordania saat bertemu Netanyahu kembali menekankan pentingnya setiap pihak menahan diri tindak kekerasan.
"Ini untuk membuka jalan bagi cakrawala politik baru demi terwujudnya proses perdamaian, kami juga menyerukan dihentikannya setiap tindakan yang bisa merusak prospek perdamaian," kata pernyataan Yordania seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Raja juga menyampaikan kembali dukungan terciptanya two state solution yaitu, pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, dan hidup berdampingan dengan damai bersama Israel.
Terkait lawatan Netanyahu ke Amman, Pemerintah Israel tidak berkomentar banyak. Mereka hanya menyebut, kedua pemimpin membahas isu regional, terutama kerja sama keamanan dan ekonomi antara Israel dan Yordania.