Rakyat Suriah Sambut Assad Terguling: Suara Tembakan Terdengar, Tangisan Pecah

9 Desember 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Api menyapu cabang keamanan kriminal Kementerian Dalam Negeri Suriah di Damaskus, Minggu (8/12/2024). Foto: SAM HARIRI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Api menyapu cabang keamanan kriminal Kementerian Dalam Negeri Suriah di Damaskus, Minggu (8/12/2024). Foto: SAM HARIRI/AFP
ADVERTISEMENT
Sukacita terlihat di rakyat Suriah setelah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang dekat dengan Rusia serta Iran terguling setelah serangan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) sejak akhir November. Kini, Assad dan keluarganya kabur ke Rusia.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (8/12), warga nampak merayakan kemenangan pejuang oposisi di depan kediaman Assad yang mewah dan kosong di Ibu Kota Damaskus.
Tak cuma di sana, jalanan Damaskus dipenuhi warga. Mereka meneriakkan yel-yel mengejek Assad dan menyebutnya sebagai tirani.
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa dicium kening oleh pedukungnya di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
“Kami mengumumkan Kota Damaskus sudah bebas,” teriak salah satu warga di jalanan Damaskus seperti dikutip dari AFP.
Menemani yel-yel, para warga menembakkan senapan dan senjata ke udara. Suara tembakan bahkan terdengar di hampir semua titik di Damaskus.
“Suriah milik kami dan bukan keluarga Assad,” ucap salah seorang warga yang gembira dinasti Assad runtuh.
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
Warga merayakan kemenangan di samping pejuang antipemerintah di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: Louai Beshara / AFP
Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: Omar Sanadiki/AP PHOTO
Amer Batha, warga Damaskus lainnya, bahkan sampai meneteskan air mata melihat negaranya sudah tak lagi dikuasai dinasti Assad.
“Saya tak percaya bisa hidup di peristiwa ini. Saya sudah menunggu hari ini begitu lama,” kata Batha.
ADVERTISEMENT
Assad memimpin Suriah meneruskan kekuasaan ayahnya. Total ayah dan anak ini menguasai Suriah sekitar 50 tahun. Keduanya memimpin Suriah dengan tangan besi sehingga memicu perang saudara sejak 2011.

Serangan HTS

Kekuasaan Assad runtuh akibat serangan mengejutkan dari kelompok perlawanan  Hayat Tahrir al-Sham (HTS) selama 11 hari.
Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani menyampaikan kemenangan mereka di Suriah di Masjid Ummayyad yang bersejarah di Damaskus.
“Kemenangan ini, saudaraku, adalah sangat bersejarah di kawasan ini,” kata al-Jolani.