Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ralat: Megawati Pesan ke Erick Thohir, Jangan Ada Lagi Korupsi di BUMN
16 Januari 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ralat: Berita ini mengalami perubahan judul, dari 'Megawati ke Erick Thohir: Udahlah Berhenti di BUMN, Tempatmu Rawan Korupsi' menjadi 'Megawati Ingatkan Erick Thohir, Jangan Ada Lagi Korupsi di BUMN'.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, Megawati sebagai orang yang merasa dekat dengan Menteri BUMN itu, berupaya mengingatkan agar tak ada lagi korupsi di BUMN-BUMN.
---------------
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, Senin (16/1), Salah satunya didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam sambutannya, Mega berbicara soal tugas-tugas Erick.
"Maaf ya Pak Erick kan boleh dong, seperti saya bilang BUMN itu gampang Pak Erick, lihat aja gurita, emang benar gitu. Kalau gurita gendut kepala besar kakinya kecil terus merangkak-rangkak. Tapi yang kecil pentulnya panjang gitu," kata Megawati.
Mega kemudian mengingatkan Erick soal potensi korupsi di kementerian yang ia pimpin. Ia meminta Erick jaga diri.
"Saya bilang ke Pak Erick ini terus terang, koreksi, Rick. Elo jangan ikut-ikutan yang lain (kalau ada korupsi). Karena saya kenal beliau dari keluarga. Betul loh saya enggak bohong, tanya aja orangnya, karena biasa toh semuanya kalau orang Palembang tuh persaudaraannya bilangnya Wong Kito gitu," ungkap Mega.
ADVERTISEMENT
"Kalau ketemu Bu, kita ini Wong Kito. Iya dah Wong Kito, dah padahal saya wong Jawa. Saya bilang Rick, udahlah berhentilah BUMN, tempatmu (rawan) korupsi," sambungnya.
Erick mengangguk-angguk saat Mega berbicara demikian. Setelah itu ia pun kembali berbicara soal BUMN.
Berkaca dari pengalaman terdahulu, BUMN menjadi tempat yang rawan korupsi. Untuk itu, Mega memberi pesan ke Erick agar berhati-hati.
"Coba maaf beribu maaf. Dijadikan direktur kan saya tahu, terus tiba-tiba dibuat anak perusahaan terus beranak lagi. Benar enggak? Ya enggak gitu loh, ya sudah. Pas sudah selesai, ya tahu diri ikut prosedur dong, Saya lihatin gila ora republik ini sampai gini rupanya. Gitu loh, Rick," tutur dia.