Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Ramai Bangkai Bus Sekolah di Kota Bandung, Bagaimana Ceritanya?
2 Februari 2025 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah bangkai bus sekolah tampak bergeming di lingkungan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, di kawasan Jalan SOR Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Bandung pada Minggu (2/2). Bus-bus sekolah yang tak beroperasi itu merupakan milik Dishub Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Plt. Kadishub Kota Bandung Asep Kuswara menyebut kondisi dari angkutan-angkutan itu mengalami kerusakan sebab telah terbengkalai bertahun-tahun.
Di lokasi, tampak kondisi angkutan berkelir kuning dengan gambar satwa itu memprihatinkan. Selain bus sekolah, tampak juga sejumlah bangkai bus Trans Metro Bandung.
Terselimuti kerak debu, ban bus-bus itu tampak kempes, sebagian kendaraan mika lampunya pecah, ada beberapa yang pintunya somplak. Kuswara bilang, kondisi bus-bus itu tak mungkin dipulihkan.
“Karena sudah lama rusak gitu kan, udah enggak mungkin diperbaiki,” tuturnya saat dihubungi Minggu (2/2).
Kenapa Bus Sekolah Membangkai di Bandung?
Kepala UPT Pengelolaan Transportasi Dishub Kota Bandung Yudiana menjelaskan, semula ada sebanyak 36 unit bus sekolah yang dioperasikan di Kota Bandung pada tahun 2014. Saat itu Ridwan Kamil menjabat sebagai Wali Kota Bandung, guna memfasilitasi mobilitas siswa. Dana yang dialokasikan untuk program itu menurut Yudiana mencapai sekitar Rp 10 miliar.
Namun, seiring diterapkannya sistem zonasi, yang memungkinkan siswa mengenyam pendidikan di sekolah paling dekat dengan domisili mereka, bus sekolah yang beroperasi di Bandung jadi berkurang. Terutama pada 2019.
ADVERTISEMENT
“Iya, awalnya ada 36 unit ketika dioperasikan tahun 2014. Alokasi anggarannya kurang lebih Rp 10 miliar. Karena adanya zonasi sekolah, terutama pas tahun 2019, siswa sudah tidak melakukan banyak perjalanan. Kalau pas 2017 (awal sistem zonasi diterapkan) itu enggak langsung,” jelasnya saat dihubungi Minggu (2/2).
Yudiana menambahkan dari total semula 36 bus sekolah, 1 unit telah dihibahkan kepada Polisi Militer Kodam (Pomdam) Siliwangi yang prosesinya dilakukan lewat BKAD. Lalu, sebanyak 14 unit telah laku dilelang.
Sedangkan, 5 unit lainnya menurut dia masih beroperasi hingga sekarang. Itu karena tak masih ada sejumlah sekolah yang Penerimaan Peserta Didik Baru-nya, tak begitu terikat dengan kebijakan sistem zonasi, seperti SMK dan sekolah-sekolah swasta.
Dengan begitu, menurut catatannya kini tinggal 16 unit bangkai bus di lingkungan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, di kawasan Jalan SOR Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Bandung.
ADVERTISEMENT
“Jadi bus sekolah yang masih di sana ada 16. Sisanya yang belum terlelangkan ada kita coba lelang di tahun 2025 ini,” ujar dia.