Ramai Hoax soal Dokter Vaksin asal AS yang Ternyata Bintang Porno

Ilustrasi Imunisasi / Vaksin (Foto: ANTARA/Fahrul Jayadiputra)

Ramai sebuah unggahan di media sosial tentang pernyataan dokter asal Amerika Serikat mengenai bahaya penggunaan vaksin. Unggahan tersebut berupa screen capture sebuah berita dengan foto pria yang mengenakan jas putih layaknya dokter.

Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa seorang dokter spesialis anti vaksin dari Amerika Serikat yang bernama Bernard Mahfoudz.

"Dr Bernard dengan tegas menyatakan bahwa seluruh umat yang merasa tengah berada dalam perjuangan untuk menolak vaksin dengan tegas-tegasnya. Vaksin, ujarnya lebih dari mampu untuk menurunkan semangat juang seseorang. Andaikata vaksin dimasukkan ke dalam tubuh orang-orang yang sedang berperang, maka semangat tarung orang tersebut akan kendor dalam waktu singkat," tulis unggahan yang dikutip dari akun Facebook Adira Habibah.

Namun ternyata unggahan tersebut malah menjadi guyonan bagi pengguna media sosial Twitter. Pasalnya, pria pada unggahan tersebut bukanlah seorang dokter spesialis vaksin melainkan aktor film dewasa asal Amerika Serikat.

Seperti akun @OmDennis milik aktor Dennis Adhiswara yang berkomentar "Aku mesti berbagi oksigen dengan orang yang percaya info kayak gini :(,"

Setelah dipastikan hoax, akun Facebok Adira Habibah mengunggah permintaan maafnya melalui Facebooknya pada Rabu (10/1). Adira mengatakan bahwa dirinya hanya membagikan postingan tersebut dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang tidak berkenan. Unggahan mengenai vaksin sendiri kini sudah dihapus.

"Ya saya minta maaf kalau apa yg saya share tahun lalu sekarang mmbuat banyak orang marah pada saya! Gara-gara saya share tentang vaksin sekali lagi saya cuma share!

Tapi sekarg tiba-tiba lagi booming bahkan ada yang screen shoot postingan saya dibuat status di Twitter dan sekarang banyak orang-orang yang tidak saya kenal tiba-tiba masuk dan komen pada apa yang saya share dan yang heboh lagi mereka-mereka itu bukan mempermasalahkan tulisan yang saya share tapi yang mereka jadikan perkara adalah gambar yang ada ditulisan itu," seperti dikutip kumparan dari akun Facebook Adira Habibah, Rabu (10/1).

Permintaan maaf dari Adira (Foto: Facebook Adira Habibah)