Ramai Isu Perjanjian Anies & Prabowo soal Pilpres, Sudirman Said Beri Penjelasan

30 Januari 2023 23:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anies di Kediaman Prabowo Subianto Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Kediaman Prabowo Subianto Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, membeberkan adanya perjanjian antara dirinya, Anies Baswedan, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Perjanjian itu terkait Pilgub 2017 itu, menurut Sandi dibuat semalam sebelum mereka mendaftarkan diri ke KPU DKI sebagai cagub dan cawagub. Dia menolak mengungkap isinya.
"[Perjanjian] itu terkait Pilgub. Malam itu, kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September. Tapi isi-isinya lebih etis disampaikan yang punya copy-nya. Saya sendiri enggak megang," kata Sandi sebelum menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1).
Menurut Sandi, perjanjian itu di-draf dan ditulis tangan oleh Wakil Ketua Gerindra, Fadli Zon. Perjanjian itu, kata Sandi, saat ini kemungkinan dibawa oleh Fadli Zon atau Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
"Jadi nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan, karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," lanjutnya.
Anies-Sandi berkunjung ke rumah B.J. Habibie. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sandi juga enggak membeberkan apakah perjanjian tersebut juga memuat soal janji Anies untuk tidak maju di pilpres jika Prabowo juga maju, seperti isu yang beredar saat ini. Sandi menuturkan, poin itu bisa dicek sendiri di surat perjanjian bermaterai tersebut nanti.
ADVERTISEMENT
"Jadi perjanjian itu perjanjian yang menurut saya memikirkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan saat itu kita mencalonkan, kepentingan apa yang Pak Prabowo harapkan kepada kita berdua," paparnya.
Fadli Zon saat dikonfirmasi belum merespons.

Tanggapan Pihak Anies

Tim Anies Baswedan, Sudirman Said, mengaku tak pernah mendengar ada perjanjian seperti yang beredar saat ini. Kata Sudirman, yang ada hanya surat perjanjian utang piutang modal kampanye Pilgub DKI 2017.
"Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi. Itu saya tahu. Kan dalam perjanjian itu antara itu kemudian ada perjanjian utang piutang antara Pak Anies dengan Pak Sandi karena waktu itu kan Pak Anies tidak punya uang kan," tutur Sudirman usai deklarasi dukungan PKS kepada Anies di Tangerang, Senin (30/1).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan potongan tumpeng kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di HUT ke-12 Partai Gerindra. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tapi, menurut Sudirman, utang piutang tersebut dianggap lunas jika Anies-Sandi menang di Pilgub DKI 2017. Sehingga seharusnya urusan tersebut sudah selesai saat ini.
ADVERTISEMENT
"[Seharusnya 2017] sudah selesai dan saya membaca itu pada waktu itu termasuk yang mendiskusikan dengan Pak Sandi lah. Nah mengenai perjanjian pilpres itu, saya tidak pernah dengar itu," tutup Sudirman.