Ramai KTP Dicatut untuk Dharma Pongrekun, Ingat Lagi Ahok Pernah Bilang Begini

16 Agustus 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata memberikan berita acara pleno rekapitulasi verifikasi faktual terhadap pasangan calon independen gubernur dan wakil gubernur untuk Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana di Kantor KPU Jakarta, Kamis (15/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata memberikan berita acara pleno rekapitulasi verifikasi faktual terhadap pasangan calon independen gubernur dan wakil gubernur untuk Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana di Kantor KPU Jakarta, Kamis (15/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto telah diumumkan sebagai calon independen Pilgub Jakarta 2024, Kamis (15/8). Sehari setelahnya, isu pencatutan KTP dukungan untuknya ramai dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Warga Jakarta banyak yang mengeluhkan hal tersebut. Ada juga yang kesal karena merasa tak pernah menyerahkan KTP, bahkan tak mengenal Dharma.
"Gue nggak kenal siapa dia... tiba-tiba dinyatakan mendukung. Saya kesal," tutur Luthfi, warga Lenteng Agung, Jumat (16/8).
"Tanggapan setuju atau tidak setuju, pas gue lihat harus selfie," sambung dia
Di saat isu ini ramai dibicarakan, menggelinding pula pernyataan eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belum lama ini.
Ketua DPP PDIP itu menyebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tak akan berani melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
"Kalau KIM plus itu hanya bikin satu calon pun, mereka tidak akan pernah berani, ini ucapan saya nih bukan saya nantang orang," kata Ahok usai acara Ask Ahok Anything di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8).
ADVERTISEMENT
"Tidak akan pernah berani melakukan satu lawan kotak kosong. Kalau dia berani, saya jamin Jakarta bisa bikin dia kalah dengan kosong," lanjutnya.
Bila tak ada lawan, kala itu Ahok pun menduga, nantinya akan dimunculkan seorang calon independen untuk mencegah adanya kotak kosong.
"Saya nggak tahu (calon independen itu boneka), karena enggak gampang ngumpulin... Kan kalau enggak ngumpulin calon independen, enggak bisa lolos toh? Bikin list gak sesuai tau-tau lolos," jelas dia.
"Saya kira kalau KIM plus berhasil, dia pasti akan lawan calon independen. Karena kalau dia lakukan kotak kosong akan dipermalukan. Akan habis nanti," ungkap Ahok.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di acara Ask Ahok Anything di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Kata Dharma soal Calon Boneka
Dharma yang merupakan Purnawirawan Polri ini tak masalah apabila dianggap sebagai calon boneka di Pilgub Jakarta. Ia menilai lolosnya itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
“Ya nggak apa-apa, nggak apa-apa (dianggap calon boneka). Apa pun yang terjadi, sekali lagi tadi saya berpikirlah dan berimanlah bahwa segala sesuatu kehidupan kita Tuhan sudah menentukan,” kata Dharma di KPU Jakarta, Kamis (15/8).
Dharma tak mau ambil pusing dengan calon lawannya di Jakarta. Ia mengatakan, akan mengikuti nurani untuk membenahi permasalahan di Jakarta.
“Kami hanya menjalani ke depan apa pun yang ada di depan kami. Kami serahkan kepada Tuhan yang menguasai,” ungkapnya.
Penjelasan KPU Jakarta
Sementara Komisioner KPU Jakarta Divisi Teknis, Dody Wijaya, mengatakan pasangan Dharma-Kun lolos verifikasi setelah mendapat 677.468 dukungan.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari verifikasi tahap pertama dan kedua.
“Jika ditotal dengan data yang memenuhi syarat verifikasi faktual ke-1 sejumlah 183.001 data dukung, maka total bakal pasangan calon di hasil rekapitulasi akhir data yang memenuhi syarat 677.468 data,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dirilis, Dharma Pongrekun maupun KPU Jakarta belum merespons ketika dimintai penjelasan.