Ramai Meme Wajah Jokowi-Ma'ruf & Prabowo-Sandi Bertuliskan Happy Ending

22 Desember 2020 20:09 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon presiden Prabowo-Sandi bersama Pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin saat acara Deklarasi Pemilu Damai, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon presiden Prabowo-Sandi bersama Pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin saat acara Deklarasi Pemilu Damai, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ramai meme yang memperlihatkan wajah Joko Widodo, Ma'ruf Amin, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto dalam bentuk karikatur bertuliskan 'happy ending'.
ADVERTISEMENT
Gambar tersebut beredar di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp setelah Sandiaga dipanggil Jokowi untuk menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai Menparekraf.
Keputusan Jokowi memasukkan Sandiaga dan Prabowo dalam kabinetnya memberikan gambaran politik yang berbeda dibandingkan pada saat Pilpres 2019.
Paslon capres-cawapres nomor urut 01 dan 02, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi berfoto bersama saat pengundian nomor urut di KPU. Foto: AFP/Bay Ismoyo
Persaingan Jokowi dan Prabowo terjadi kembali pada Pilpres 2019. Setelah kalah dalam Pilpres 2014, Prabowo menggandeng Sandiaga yang merupakan rekan satu partainya. Sementara itu, Jokowi didampingi oleh Ma'ruf Amin.
Dari perhitungan suara, Pilpres tersebut dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan suara 55,50 persen. Atas hasil tersebut, kubu Prabowo tidak terima hingga kemudian mengajukan gugatan sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan itu dilayangkan dengan dalih ada proses kecurangan dalam proses pemilihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada 27 Juni 2019, Prabowo telah memberikan pernyataan terkait putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menolak seluruh gugatannya. Prabowo pun meminta kepada seluruh pendukungnya untuk tidak berkecil hati dan tetap berjuang.
Prabowo juga mengatakan ingin berkonsultasi dengan tim hukum 02 guna mencermati langkah selanjutnya jika masih ada celah hukum. Prabowo berterimakasih kepada seluruh pihak, khususnya pemilih 02 yang telah berjuang mendukungnya.
Petugas KPU membuka kotak suara Pemilu untuk diambil berkas sebagai alat bukti sengketa Pilpres di Kantor KPU, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pada 13 Juli 2019, Presiden terpilih Jokowi bertemu dengan Prabowo. Mereka bersama-sama menaiki MRT Jakarta dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Senayan. Jokowi menyebut pertemuan ini merupakan pertemuan saudara.
Dia menjelaskan pertemuan kali ini sebenarnya sudah direncanakan lama. Namun, karena kesibukan masing-masing, pertemuan kedua tokoh yang bertarung di Pilpres 2019 baru bisa terlaksana hari ini.
Pertemuan kandidat Presiden Indonesia Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Jakarta pada 13 Juli 2019. Foto: AFP/Sagara
"Sebagai sahabat, kawan, saudara, saya berterima kasih sekali atas pengaturan sehingga bisa bertemu Bapak Prabowo," ucap Jokowi kala itu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 23 Oktober 2019, Jokowi memperkenalkan Prabowo sebagai Menhan di Istana Negara Jakarta. Berdasarkan dua sumber pejabat pemerintahan mengatakan, Jokowi memiliki sejumlah alasan memilih Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melantik pejabat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Foto: Dok. Kemenhan
Setelah Prabowo, Jokowi memanggil Sandiaga, untuk menjadi Menparekraf pada Selasa (22/12). Dengan masuknya Sandiaga, rivalnya di Pilpres telah menjadi sekutu bagi Jokowi.
Sandiaga Uno saat pengumuman menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Youtube/@BPMI
Merapatnya Prabowo-Sandi ke kubu Jokowi merupakan sebuah hal baru dalam catatan politik Indonesia. Sebab, dalam konteks pemilu presiden di Indonesia, belum pernah ada capres maupun cawapres yang kalah kemudian menjadi menteri bagi lawannya yang terpilih.