Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona di dunia yang cepat membuat WHO menetapkan status pandemi. Hingga Kamis (12/3), kasus positif virus COVID-19 di Indonesia telah tercatat mencapai 34 pasien, satu meninggal dunia dan tiga sembuh.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah penyebarannya, sejumlah pihak pun membatasi kontak fisik langsung, misalnya bersalaman. Hal itu rupanya juga dilakukan para pejabat di Indonesia.
Ada sejumlah gaya bersalaman para pejabat untuk menghindari kontak fisik. Berikut beberapa di antaranya:
Ma’ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan cara bersalaman selain berjabat tangan saat menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) di Hotel Lombok Raya, NTB. Ma'ruf menyinggung gaya salaman atau jabat tangan harus diubah untuk menghindari penularan corona.
"Saya minta maaf kalau terpaksa salamannya pakai salaman corona. Biasanya kalau ketemu saya ada yang cium tangan. Kan ini terpaksa salamannya tidak ada cium tangan untuk menangkal corona," kata Ma'ruf, Rabu (11/3).
Untuk mengganti jabat tangan, Ma'ruf menggantinya dengan cara mengatupkan kedua tangan di depan dada.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyarankan salam sunda 'sampurasun' dipakai sebagai salam alternatif. Menurutnya salam sunda tidak akan mengurangi rasa persahabatan, tapi malah menunjukkan kesopanan.
"Cukup dengan salam sunda seperti mau lebaran rasa sopan ada tanpa mengurangi persahabatan gitu," ujar dia kepada wartawan di Gedung Sate Bandung, Kamis (12/3).
Adapun, gerakan salam sunda seperti salam namaste. Salam dilakukan dengan cara mempertemukan dua telapak tangan kemudian ditempatkan pada bagian dada diikuti dengan senyum.
Jusuf Kalla dan Sri Mulyani
Gaya bersalaman untuk menghindari corona juga diterapkan Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEA) yang juga Menkeu Sri Mulyani dan Ketua Dewan Pertimbangan IAEA Jusuf Kalla . Hal itu ditunjukan keduanya saat bertemu di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, untuk menghadiri audiensi dengan Wapres Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan jabat tangan alternatif, yang oleh Jusuf Kalla disebut 'salam corona'. Salam corona yang dilakukan adalah dengan mempertemukan sikut satu sama lain. Jusuf Kalla dan Sri Mulyani pun tetap saling menebar senyum.
Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tak ikut ketinggalan. Ia juga menggunakan cara JK dan Sri Mulyani mempertemukan sikut satu sama lain untuk menggantikan salaman.
Dia pun sudah mempraktikkannya di ruang lingkup pekerjaannya.
"Saya sudah menerapkan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3).
"Ya saya pikir itu cara bagus karena intinya kita sama-sama tidak tahu kalau memasuki area," tambahnya.