Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Video yang diunggah PSI di X soal sosok mirip putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, meramaikan media sosial sejak Rabu (20/9) malam.
ADVERTISEMENT
Isu kuat berembus, Kaesang bakal didapuk menjadi ketua umum menggantikan Giring Ganesha.
Ketua DPD PSI Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo, mengeklaim anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (28), telah bergabung PSI. Namun DPP PSI menilai pengurus Solo terlalu bersemangat karena langsung meyakini sosok 'Mawar' di video tersebut adalah Kaesang.
"Sepertinya temen-temen PSI Kota Solo sangat bersemangat dengan video yang diunggah di media sosial di DPP PSI, sampai-sampai mereka melakukan penafsiran lebih jauh lagi tentang siapa sosok Mawar di video tersebut," kata Plt Sekjen PSI, Isyana Bagus Oka, dalam keterangannya, Kamis (21/9).
Isyana justru menyinggung pernyataan nyeleneh dari kakak Kaesang yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran menduga sosok mawar bukan Kaesang, justru penyanyi Afghan Syahreza.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, sejumlah pihak pun merespons. Mulai dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani hingga Presiden Jokowi.
Tanggapan Puan Maharani
Puan mengaku belum menerima konfirmasi langsung dari Kaesang, ia baru menerima kabar tersebut dari media pagi tadi.
“Karena itu kan baru keluar tadi pagi beritanya. Jadi saya nggak mau mengomentari sesuatu hal yang ini masih katanya-katanya atau denger-denger, saya mau cek dulu kebenarannya,” kata Puan saat dikonfirmasi di kompleks parlemen, Kamis (21/9).
Puan mengatakan akan langsung mengkonfirmasi kabar ini kepada Kaesang. Apalagi dalam aturan partai PDIP, satu keluarga tidak boleh berada di partai yang berbeda.
“Bisa juga kan (saya tanya langsung), saya kan kenal sama Mas Kaesang,” kata Puan.
PDIP Sentil Kaesang soal Isu Gabung PSI
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengingatkan Kaesang untuk bersikap lebih dewasa.
ADVERTISEMENT
"Tapi saran saya adalah untuk masuk organisasi parpol itu ojo kesusu, ojo grusa-grusu [jangan buru-buru]," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (21/9).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta Kaesang melihat betul AD/ART, ideologi, program, pendidikan politik, hingga kaderisasi. Dengan begitu, ke depan tidak salah memilih."Mas Kaesang sudah dewasa, sudah mandiri, sudah berumah tangga, ya kita serahkan," ujar dia.
Bagi Djarot, pilihan masuk ke partai politik tidak mudah. Karena itu, perlu pemikiran matang sebelum memutuskan.
Tanggapan Jokowi
Pangarep (28), yang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi mengatakan, meski dilarang, anaknya akan tetap pada keputusannya.
"Karena saya bilang tidak pun juga tetap akan jalan. Anak-anak saya seperti itu," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di sela meninjau pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur, Kamis (21/9).
ADVERTISEMENT
Jokowi menyebut, setiap keputusan yang diambil anak-anaknya sudah menjadi tanggung jawab masing-masing. Apa lagi, anak-anaknya semua sudah berkeluarga.
"Artinya apa, yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia," lanjutnya.
Jokowi juga tidak menampik Kaesang sempat berdiskusi dengannya terkait langkah politiknya ke depan.
Aturan PDIP Sekeluarga Tak Boleh Beda Partai, Kaesang Tak Bisa ke PSI?
Kabar anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (28), masuk PSI menyeruak. Salah satu yang jadi perhatian, yakni aturan di PDIP yang tak mengizinkan satu keluarga beda partai.
Lalu bagaimana nasib Kaesang bila benar gabung PSI bahkan jadi ketua umum menggantikan Giring?
“Begini, di PDIP itu ada aturan kita sudah terikat pada aturan, tidak boleh di dalam satu keluarga inti itu berbeda partai,” kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/9).
ADVERTISEMENT
“Satu keluarga itu apa misalkan, suami, istri, anak, itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti,” lanjut Djarot.
Namun, untuk kasus Kaesang ada beberapa poin yang bisa dikecualikan. Meskipun Kaesang adalah anak kandung Jokowi, statusnya saat ini sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
“Ini (Kaesang) sudah menikah sudah punya preferensi sendiri, beliau punya keluarga inti sendiri dong? Inget nggak? Bener nggak?” tutur anggota DPR RI itu.
Djarot menjelaskan, aturan larangan bergabungnya keluarga inti kader ke partai lain berguna bagi penilaian seorang kader.
Masuknya anggota keluarga kader ke partai lain secara tidak langsung menjadi catatan merah dan penanda bahwa kader tersebut gagal memberikan nilai-nilai politik dan paham PDIP kepada keluarganya.
“Nah, ini menjadi catatan, misalnya saya punya adik sudah berumah tangga, kemudian dia menjadi pengurus partai lain, itu catatan bagi saya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT