Ramai-ramai Perusahaan Vaksin Corona Teliti Varian B11529 Omicron

27 November 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Mayela Lopez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Mayela Lopez/REUTERS
ADVERTISEMENT
Berbagai perusahaan yang memproduksi vaksin corona mulai mempelajari varian baru B.1.1529 atau Omicron, yang kini telah masuk dalam daftar Variant of Concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ADVERTISEMENT
Perusahaan Novavax, misalnya, yang akan mulai mengerjakan pengujian suntikan vaksinnya terhadap varian yang terdeteksi di Afrika Selatan itu dalam beberapa pekan ke depan.
Suntikannya akan mengandung spike protein virus yang tidak akan menyebabkan penyakit, namun justru dapat memicu sistem kekebalan. Pengembang vaksin telah mulai mengembangkan spike protein tersebut berdasarkan urutan genetik varian B.1.1.529.
"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu," ucap juru bicara perusahaan Novavax, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/11).
Tak hanya Novavax, produsen asal Jerman, BioNTech, dan Johnson & Johnson juga sama-sama tengah menguji efektivitas vaksin corona mereka terhadap varian Omicron tersebut.
BioNTech dan Pfizer masih menunggu lebih banyak data tentang varian B.1.1.529 dalam waktu dua minggu ke depan. Bahkan, mereka mempertimbangkan untuk memproduksi ulang vaksinnya yang disesuaikan dengan varian tersebut, dan ditargetkan selesai dalam waktu 100 hari.
ADVERTISEMENT
"Kami memahami kekhawatiran pada ahli dan segera memulai penyelidikan pada varian B.1.1.529," tulis pernyataan BioNTech.
Kemudian perusahaan Moderna akan mengembangkan vaksin booster untuk melawan varian Omicron. Termasuk juga menguji dosis booster yang lebih tinggi untuk melindungi dari berbagai varian.
"Dosis booster dari vaksin menjadi satu-satunya strategi yang tersedia saat ini, untuk meningkatkan kekebalan yang berkurang," ungkap pernyataan Moderna.
Sebelumnya, WHO menetapkan varian B.1.1529 sebagai daftar perhatian WHO (VOC) dan diberi nama Omicron. Penemuan varian Omicron diumumkan pada Kamis (24/11) kemarin. Meski masih diteliti, varian ini diduga kuat menjadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Afsel.