Ramai soal Istri Saleha Berbobot 55 Kg, Hanan Attaki Akan Klarifikasi

20 Juli 2018 14:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
ADVERTISEMENT
Hanan Attaki adalah ustaz gaul yang digandrungi para remaja masa kini. Diksi dalam dakwahnya kekinian, apa adanya, serta mudah dipahami. Beragam isu anak-anak muda dia kupas tuntas.
ADVERTISEMENT
Namun, kini warganet di media soial tengah heboh soal satu materi ceramahnya yang dianggap kontroversial. Ya, Hanan menyebut wanita saleha harus memiliki berat badan kurang dari 55 kg.
"Saya selalu bilang di mana-mana, salah satu ciri perempuan saleha, beratnya tidak boleh lebih dari 55 kg," kata Anan yang disambung tawa jemaah.
Pernyataan Hanan itu merupakan potongan dari ceramah sekitar 1,5 jam yang berasal dari channel Lampu Islam.Net, 28 April 2018. Meski sudah tiga bulan video itu bertengger di Youtube, baru sekarang video itu viral. Tak sedikit yang menyebut Hanan konyol dan mengada-ada.
Konteks Hanan berucap seperti itu adalah saat dia berdakwah dengan tema 'Remaja Zaman Now, Pemimpin Masa Depan'. Kala itu Hanan menekankan arti pentingnya para remaja mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin. Baru kemudian di sekitar menit ke-48, dia menyinggung soal Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad, yang memenangkan lomba lari saat berhadapan dengan suaminya.
ADVERTISEMENT
"Aisyah menang karena Aisyah masih kurus. Saya teliti teks-teksnya, ternyata Aisyah anak gaul, traveler, pintar, kurus, tinggi. Berat maksimalnya hanya sekitar 55-60 kg," kata Hanan.
Hanan menjelaskan, informasi mengenai berat badan Aisyah itu dapat disimak dalam cerita mengenai haditsul ifqi (berita bohong). Kala itu memang dikisahkan bahwa ada orang-orang yang mengangkat tandu dan mengira bahwa mereka membawa Aisyah. Padahal, saat itu Aisyah tidak sedang berada dalam tandu tersebut. Orang-orang itu tak curiga karena selama ini Aisyah memang memiliki berat yang sangat ringan.
"Kata para sahabat, Aisyah lebih ringan daripada tandunya," kata ustaz berusia 36 tahun tersebut.
"Jadi kalau ke rumah, ibu-ibu pas nimbang, hah 56 kg, itu kurang saleha. Olahraga lagi, treadmill, zumba, apalah pokoknya," imbuh alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, itu.
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
Korelasi berat badan dan kesalehan yang disampaikan Hanan itu kini menuai protes dari kalangan masyarakat. Hanan pun telah mengetahuinya. Di akun instagramnya, Hanan mengunggah pernyataan melalui instastory bahwa dirinya siap melakukan klarifikasi di Youtube pada Jumat (20/7) malam ini.
ADVERTISEMENT
"Nanti malam Insyaallah saya upload di channel Youtube saya dan instagram tentang klarifikasi atas tuduhan-tuduhan yang sedang viral. Semoga Allah menjaga hati kita dari perpecahan," tulis Hanan, Jumat (10/7).
Hanan Attaki siap klarifikasi soal ceramahnya (Foto: Instagram @hanan_attaki)
zoom-in-whitePerbesar
Hanan Attaki siap klarifikasi soal ceramahnya (Foto: Instagram @hanan_attaki)
Polemik kesalihan berasal dari berat badan
Pakar ahli hadist dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ali Masrur Tjondro mengungkapkan, pernyataan Hanan itu bukanlah sebuah perintah agama yang harus diikuti. Sebab, perkara berat badan adalah persoalan manusiawi belaka. Soal berat badan Aisyah pun merupakan satu peristiwa historis saja.
"Kata-kata itu kalau dalam ushul fiqih bukan perintah," kata Ali saat dihubungi kumparan, Jumat (20/7).
Dalam sudut pandang kekeluargaan, kata dia, kesalehan seorang wanita itu diukur kala mampu mengurus keluarga dan anak-anak. Tak pernah ada satu ayat pun yang menyebut kesalihan itu berasal dari berat badan.
ADVERTISEMENT
"Jadi ukurannya bukan ukuran fisikal, tetapi ukuran mampu mengurus keluarga, mengurus anak-anak, keluarganya, suami. Bukan fisik," jelas dia.
Ilustrasi muslimah Salat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi muslimah Salat (Foto: Thinkstock)
Ali menjelaskan, istri-istri Rasullulah juga badannya ada yang tak seideal Aisyah. Dia menyebut ada istri-istri Rasulullah yang ukuran badannya sedang, tinggi dan besar. Salah satunya adalah Zainab binti Khuzaiman.
"Zainab binti Khuzaiman misalnya (kesalehannya) bukan fisik. Tapi kelebihan Zainab itu memberi orang miskin, sering disebut Ummul Masakin, ibunya orang-orang miskin. Itu kan bukan ukuran fisik," terangnya.
Menurut Ali, berat badan Aisyah yang ringan juga harus dilihat berdasarkan konteks saat Rasulullah menikahi dirinya. Saat itu, Aisyah masih tergolong masih sangat muda. Tak mengherankan jika berat badannya ringan.
"Rasul kan menikahi Aisyah ada yang bilang (saat Aisyah berusia) 11 tahun, riwayat lain 18 tahun. Itu kan ukuran Aisyah," jelas dia.
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Hanan Hattaki (Foto: Instagram @hanan_attaki)
Ali mengatakan, Islam memang memberi tuntunan bahwa umat muslim harus dapat menjaga kesehatan. Tidak makan berlebih, hingga olah raga. Namun itu bukan berarti umat islam yang gemuk otomatis tidak saleh.
ADVERTISEMENT
"Ali bin Abi Thalib itu gemuk loh. Tapi siapa yang mempertanyakan kesalehan Ali kan?" kata dia.
Pada dasarnya, kata dia, agama ukuran kesalehan dalam islam besandarkan pada ritual dan juga sosial. Ukuran ritual itu berupa salat, membaca Al-Quran dan sebagainya. Sementara kesalehan sosial merujuk pada sikap berbagi terhadap sesama.
"Kalau agama itu kan sasarannya ruh. Walapun ruh berengaruh kepada jasad. Orang berbicara sifat atau akhlak dan kebaikan itu kan ruhnya, jiwanya, hatinya. kemudian ke perilaku, ke sifat, tidak fisikal langsung," tandasnya.