Ramai Video Erdogan Tolak Jabat Tangan dengan Prabowo, Bagaimana Faktanya?

2 Agustus 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan sekaligus presiden Republik Indonesia terpilih terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) berjalan keluar usai melakukan pertemuan di Turki, Selasa (30/7/2024).  Foto: Dok. Tim Media Prabowo Subianto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan sekaligus presiden Republik Indonesia terpilih terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) berjalan keluar usai melakukan pertemuan di Turki, Selasa (30/7/2024). Foto: Dok. Tim Media Prabowo Subianto
ADVERTISEMENT
Ramai di media sosial video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan Menhan sekaligus Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto terkait insiden jabat tangan.
ADVERTISEMENT
Ada narasi seolah Erdogan menolak jabat tangan Prabowo.
Dalam video berdurasi 18 detik yang ramai tersebut, Prabowo yang mengenakan jas abu-abu tampak ingin turun tangga bersama Erdogan.
Saat itu Prabowo menunjukkan gestur mengulurkan tangan ke Erdogan. Tapi Erdogan terus berjalan menuruni tangga.
Setelahnya Prabowo justru berusaha menarik salah satu tangan tangan Prabowo, Erdogan justru terlihat mempersilakan.
Lantas, sebenarnya apa yang terjadi?
Dari video lengkap yang dikirim tim Prabowo, video tersebut durasi utuhnya adalah 29 detik.
Jadi yang beredar di media sosial ada yang dipotong.
1 detik setelahnya adalah momen Prabowo dan Erdogan bergandeng tangan menuju mobil. Ternyata Erdogan berniat mengantar Menhan RI itu sampai ke kendaraannya.
ADVERTISEMENT
Jadi maksud Erdogan tak menyambut tangan Prabowo, karena dia hendak mengantarkan hingga ke mobil.
Di depan mobil, baru Prabowo dan Erdogan berjabat tangan. Di tengah keduanya tampak ada penerjemah.
Menteri Pertahanan sekaligus presiden Republik Indonesia terpilih terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) berjabat tangan usai melakukan pertemuan di Turki, Selasa (30/7/2024). Foto: Dok. Tim Media Prabowo Subianto
Prabowo dan Erdogan tampak berbincang singkat meninggalkan Turki.
kumparan sudah berusaha menghubungi jubir Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, untuk mengetahui lebih detail terkait momen tersebut.
Namun hingga berita ini dirilis, belum ada jawaban.
Momen Kunjungan Prabowo
Prabowo bertemu dengan Erdogan di Ankara, Turki, pada Selasa (30/7). Keduanya berbincang terkait sejumlah hal, termasuk hubungan kedua negara.
Dalam unggahannya di X, Prabowo mengungkap pertemuan dengan Erdogan di Kompleks Kepresidenan Turki merupakan sebuah kehormatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat kunjungan kerja ke Turki. Foto: Dok.KBRI Ankara
Dia menyebut pertemuan dengan Erdogan untuk membahas hubungan bilateral yang komperhensif. Indonesia, kata Prabowo, berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Turki.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap bertekad untuk meningkatkan persahabatan historis antara kedua negara," kata Prabowo dikutip di X, Selasa (30/7).
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pemerintah Turki di X, pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu lain, termasuk serangan Israel di Gaza, Palestina.
"Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral antara Turki dan Indonesia, serangan Israel di Gaza, serta isu-isu regional dan global," demikian keterangan dari pihak Turki.
Erdogan menyebut, hubungan bilateral yang diperkuat oleh ikatan sejarah dan budaya yang mengakar, akan terus berkembang di segala bidang, khususnya di bidang industri pertahanan, ekonomi dan energi.
Dia menyatakan bahwa Turki dan Indonesia harus bekerja sama secara lebih efektif di platform internasional seperti PBB, OKI, G20 dan MIKTA.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Erdogan juga menekankan bahwa negara-negara Islam perlu untuk meningkatkan upaya untuk mengakhiri penindasan Israel di wilayah Palestina sesegera mungkin dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.