Ramainya CFD Perdana, Beberapa Pengunjung Reaktif Rapid Test

22 Juni 2020 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Car Free Day di Jakarta kembali digelar pada Minggu (21/6) setelah disetop sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak April lalu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga langsung memenuhi Jalan Thamrin, Sudirman, dan area Bundaran Hotel Indonesia. Dari pantauan kamera CCTV di laman Jakarta Smart City, sejumlah warga mulai memadati kawasan Bundaran HI sekitar pukul 08.30 WIB.
Dari arah Jalan Imam Bonjol, sejumlah warga ada yang jalan kaki dan bersepeda di kawasan tersebut. Mereka menggunakan ruas jalan utama dan trotoar untuk beraktivitas. Suasana di area tersebut terlihat ramai.
Sementara itu, seorang warga bernama Iman mengatakan, situasi CFD sekitar pukul 07.11 WIB terpantau padat. Tepatnya di depan Gedung ICBC Thamrin. "Halte busway yang lama. Aslinya lebih padat dari yang di foto sih," ucap Iman kepada kumparan, Minggu (21/6).
Karena kepadatan itu, ia kemudian mencari rute alternatif untuk bersepeda. Yakni dari Menteng ke arah Rasuna Kuningan. "Iya ramainya kayak engak ada corona, pesepeda makin banyak," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Antrean panjang di GBK
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Selain itu, warga juga ramai-ramai ke kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk berolahraga. Seorang warga, Hari, mengatakan sangat senang CFD akhrinya kembali diadakan. Hari bisa kembali melakukan aktivitas rutinnya.
"Rasanya kangen terobati, karena udah lama banget hampir 3 bulan enggak bisa olahraga keluar," kata Hari saat dihubungi kumparan, Minggu (21/6).
Sebenarnya, Hari sudah berada di kawasan GBK sejak pukul 05.30 WIB untuk berolahraga inline skate. Tapi melihat antrean yang begitu mengular, Hari urung ke GBK.
"Walaupun GBK udah dibuka tapi ada rasa khawatir karena antrean yang lumayan mengular," tambah Hari.
Dia lalu memutuskan untuk melanjutkan olahraga di Jalan Sudirman. Saat itu, warga yang menggunakan sepeda mendominasi jalan. Pegawai swasta di Jakarta itu merasa lebih aman ada di Jalan Sudirman karena tidak ada kerumunan atau antrean. "Walaupun ramai tapi enggak ada antrean jadi lebih ngerasa aman," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Hari juga merasa tenang karena mayoritas warga yang berolahraga taat protokol kesehatan, seperti memakai masker. "Dengan dibukanya lagi CFD ini setidaknya 1 hari dalam seminggu bisa melepas penat dengan olahraga di jalanan ibu kota," kata dia.
"Cuma karena enggak ada yang boleh dagang ya, jadi kalau haus agak susah cari jual minuman," tutup dia.
Didominasi Sepeda
Warga beraktivitas saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Pada hari pertama diadakan kembali, Minggu (21/6), terpantau ramainya warga menyusuri jalur di sepanjang Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, mengatakan situasi CFD hari pertama kali ini cukup ramai. Warga antusias kembali melakukan aktivitas olahraga baik dengan berjalan kaki maupun bersepeda.
Bayu mengatakan, pesepeda saat CFD kali ini terlihat lebih banyak. Sedangkan jumlah pejalan kaki relatif lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
“Kita perbesar jalur sepeda sampai dengan 2-3 jalur sepertinya tepat, yang kami lihat di lapangan, bahwa pesepeda alhamdulillah cukup banyak. Dan yang berjalan kaki sedikit,” ungkap Bayu di lokasi CFD.
Bayu mengatakan, sejauh ini warga di lokasi CFD mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Dari sisi lain, pihaknya terus menyampaikan imbauan agar warga menghindari aktivitas berkumpul dalam jumlah banyak.
“Kami dari teman-teman sudah mengingatkan, alhamdulillah masyarakat sudah melaksanakan. Terima kasih masyarakat sudah mau menjaga protokol kesehatan dan dirinya,” kata Bayu.
Senada, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto menyebutkan, umumnya warga memang hanya melakukan aktivitas olahraga di lokasi CFD. Tak banyak yang berhenti dalam waktu lama sehingga bisa menimbulkan kerumunan.
ADVERTISEMENT
“Memang cukup ramai. Tapi, saya muter tadi tidak ada yang bergerombol berhenti. Mereka bergerak terus dan berhentinya tidak seberapa banyak. Tetap akan kita imbau physical distancing,” ungkap Heru.
Dia melanjutkan, dalam rangka memastikan ketertiban CFD hari pertama di masa PSBB transisi ini, tak kurang 1.000 personel gabungan yang terdiri dari unsur Satpol PP, Polri hingga TNI diterjunkan ke lokasi.
Ikut Rapid Test di GBK, 2 Pengunjung CFD Reaktif Corona
Polri menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara massal dalam memperingati hari Bhayangkara ke-74, Minggu (21/6). Salah satu lokasi rapid test yakni di Car Free Day (CFD), pintu 6 kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Rusdiyanto mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan rapid test kepada 350 pengunjung. Hasilnya terdapat 2 pengujung yang reaktif virus corona sehingga dilakukan swab test.
ADVERTISEMENT
“350 yang rapid test, yang swab ada 2 (karena reaktif),” kata Rusdiyanto di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (21/6).
Rusdiyanto mengatakan, Polri menargetkan 1.000 orang menjalani rapid test. Kegiatan tersebut dimulai pukul 06.30 WIB serentak di seluruh Polda.
“Ini di seluruh Indonesia. Tiap-tiap Polda ada. Jakarta di sini aja," ujar Rusdianto.
Lebih lanjut Rusdianto menyebut, syarat warga yang ingin rapid test hanya perlu menujukkan KTP. Selanjutnya, akan diarahkan mengisi formulir yang telah disediakan. “Datang, isi formulir, cuci tangan, diperiksa rapid, jika positif akan diswab,” tandasnya.
Evaluasi CFD dari Kadishub DKI
Pembatas antara pejalan kaki dan sepeda di area Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Kadishub Pemprov DKI Syafrin Liputo, pelaksanaan CFD perdana di masa PSBB transisi ini berjalan lancar tanpa ada penumpukan massa.
ADVERTISEMENT
"Memang sejak awal kami melakukan pelarangan kegiatan partisipan yang berpotensi menimbulkan adanya kerumunan dan harapan kami ke depan, sebelum ada zona kuning atau hijau, dari CFD pola yang sekarang kita jalankan bisa kita pertahankan selama masa transisi," jelas Syafrin di lokasi, Minggu (21/6).
Meski demikian, ia tidak menampik jika masih ada beberapa titik di CFD yang mengalami penumpukan pengunjung, misalnya di sekitar Jalan Sumenep. Menurutnya, hal itu akan menjadi salah satu bahan evaluasi untuk penyelenggaraan CFD minggu depan.
"Tentu ini jadi evaluasi kami ke depan, apa yang akan kita lakukan ke depan itu, apakah kita buka sehingga ruangnya jadi lebih banyak atau justru kita tutup arus lalu lintas tidak boleh ke Sumenep. Itu akan kita coba rekayasa sehingga ke depan, optimalisasi di kawasan ini bisa lebih untuk warga yang olahraga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain masalah kepadatan pengunjung, menurut Syafrin, masih ada beberapa pengunjung yang membawa anak kecil. Padahal, anak di bawah 9 tahun dan orang tua di atas 60 tahun serta ibu hamil tidak diperbolehkan mengikuti CFD karena rentan dengan COVID-19.
"Kami imbau yang rentan COVID-19, apakah itu lansia, anak kecil, ibu hamil, untuk sementara jangan dulu ada di area CFD. Untuk jaga kebugaran, silakan di rumah, lakukan olahraga secukupnya. Tentu kita akan coba pikirkan juga regulasi ke depannya," tegasnya.
Beberapa pedagang juga terlihat masih menghiasi CFD meski sudah dilarang selama masa pandemi. Namun, menurut Syafrin, mayoritas pedagang yang masih beroperasi selama CFD bukan merupakan PKL khusus CFD, melainkan pedagang yang memang menetap di sana.
ADVERTISEMENT
"Yang ada pedagang existing yang ada di sana, jadi bukan PKL. Seperti contoh di Jalan Blora, itu ke arah selatan, di kiri ada pedagang existing, tapi di sisi kanan di terowongan yang ada itu kita larang untuk aktivitas," pungkasnya.
Disentil Gugus Tugas
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Jubir pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, masih masyarakat yang abai terhadap pentingnya menjaga jarak. Ia mencontohkan, saat Car Free Day (CFD) perdana yang digelar hari ini, Minggu (21/6).
"Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat, seperti di CFD Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur.
Pria yang akrab disapa Yuri ini mengatakan, fakta bahwa masih ada masyarakat yang enggan menjaga jarak harus dijadikan evaluasi bersama. "Ini kami mohon dievaluasi bersama. Physical distancing adalah hal mutlak," ujar Yuri.
ADVERTISEMENT
Diketahui hari ini merupakan kali pertama CFD kembali dibuka. Masyarakat memenuhi ruas Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sejak pagi ini. Selain masyarakat yang lari pagi, CFD juga dipenuhi para pesepeda. Dalam CFD kali ini, para pedagang masih dilarang berdagang di area CFD.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.