Ramalan Musibah pada Jumat 15 Ramadhan, Dapatkah Dipercaya?

7 Mei 2020 13:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kiamat Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kiamat Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jumat (8/5) lalu, isu asteroid yang akan mendekati bumi dan dikaitkan dengan prediksi kiamat pada 15 Ramadhan beredar di media sosial. Isu ini juga dihubungkan dengan 'suara dentuman' di hadis yang diriwayatkan Abu Abdillah al-Hakim dalam Kitab al-Fitan karya Nu'aim ibn Hamad, 638:
ADVERTISEMENT
إِذَا كَانَتْ صَيْحَةٌ فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهُ يَكُونُ مَعْمَعَةٌ فِي شَوَّالٍ، وَتَمْيِيزُ الْقَبَائِلِ فِي ذِيِ الْقَعْدَةِ، وَتُسْفَكُ الدِّمَاءُ فِي ذِيِ الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمِ، وَمَا الْمُحَرَّمُ» ، يَقُولُهَا ثَلَاثًا، «هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ، يُقْتَلُ النَّاسُ فِيهَا هَرْجًا هَرْجًا» قَال َ: قُلْنَا : وَمَا الصَّيْحَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : ” هَدَّةٌ فِي النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ جُمُعَةٍ، فَتَكُونُ هَدَّةٌ تُوقِظُ النَّائِمَ، وَتُقْعِدُ الْقَائِمَ، وَتُخْرِجُ الْعَوَاتِقَ مِنْ خُدُورِهِنَّ، فِي لَيْلَةِ جُمُعَةٍ، فِي سَنَةٍ كَثِيرَةِ الزَّلَازِلِ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَادْخُلُوا بُيُوتَكُمْ، وَاغْلِقُوا أَبْوَابَكُمْ، وَسُدُّوا كُوَاكُمْ، وَدِثِّرُوا أَنْفُسَكُمْ، وَسُدُّوا آذَانَكُمْ، فَإِذَا حَسَسْتُمْ بِالصَّيْحَةِ فَخِرُّوا لِلَّهِ سُجَّدًا، وَقُولُوا : سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، رَبُّنَا الْقُدُّوسُ، فَإِنَّ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ “
ADVERTISEMENT
Artinya:
"[Dari Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda], bila terdengar suara dahsyat terjadi pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi suatu huru-hara pada bulan Syawal, semua suku akan saling berselisih pada bulan Dzulqa'dah, pertumpahan darah terjadi pada bulan Dzulhijjah dan Muharram, dan apa itu Muharram? 'Pada bulan itu, banyak manusia yang terbunuh', Rasulullah sampai mengulangnya tiga kali.
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
Para sahabat pun bertanya, 'Suara dahsyat apa itu, Rasul?'
Rasulullah menjawab, 'Suara keras yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan, yaitu tepatnya malam Jumat, itu suara dahsyat yang nanti akan mengagetkan orang-orang yang sedang tertidur, membuat orang yang berdiri menjadi duduk, para wanita terempas keluar dari kamarnya.
ADVERTISEMENT
Pada malam Jumat di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi, jika kalian telah melaksanakan salat Subuh di hari Jumatnya, maka masuklah ke dalam rumah, kunci pintu rumah, tutup lubang-lubangnya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian.
Jika kalian merasakan suara dahsyat, maka agungkanlah Allah dengan bersujud, dan berdoa Subhanal Quddus, Subhanal Quddus, Rabbunal Quddus. Orang yang melakukan hal tersebut itu akan selamat, dan yang tidak melakukannya akan celaka."
Menanggapi isu yang tersebar luas ini, Staf Khusus Ahli Menag, Ubaidillah Amin Moch, mengingatkan masyarakat untuk mengetahui bagaimana posisi kekuatan hadis tersebut.
Apakah benar bahwa hadis ini dapat dijadikan sebagai pijakan dalil yang sahih?
Menurut Ubaidillah, hadis tentang suara dahsyat pada hari Jumat yang bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan sama sekali tidak disebutkan oleh para ulama sebagai hadis yang diakui kredibilitasnya. Seperti Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, an-Nasa’i dan at-Tirmidzi.
ADVERTISEMENT
"Hadis yang menjelaskan tentang suara teriakan ini disebutkan oleh Imam asy-Syasyi, At-Thabrani, dan Ahmad as-Syaibani. Berdasarkan hal ini, kualitas sanad dalam hadis di atas patut dipertanyakan," kata Ubaidillah dalam keterangannya, Kamis (7/5).
Ubaidillah lalu menerangkan bahwa salah satu kritikus hadis, Imam al-‘Uqaili, dalam kitabnya, adh-Dhu’afa’ al-Kabir, mengkritik hadis ini:
ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة ولا من وجه يثبت
“Hadis ini tidak memiliki dasar dari hadis yang terpercaya dan juga tidak dari jalan (metode) yang ditetapkan (oleh para ulama’ hadis)” (Abu Ja’far Muhammad bin ‘Amr al-‘Uqaili, adh-Dhu’afa’ al-Kabir, Juz 1, Hal. 51)
Bahkan, kata Ubaidillah, jika ditelaah lebih lanjut tentang para perawi (seorang yang menuliskan dalam sebuah kitab dari seorang guru) hadis di atas, ditemukan banyak sekali para rawi yang diragukan kredibilitasnya oleh para ulama hadis. Salah satu di antaranya adalah Abdul Wahab bin Husein.
Ilustrasi hujan meteor Foto: NASA/JPL
Imam Hakim, dalam salah satu hadis yang terdapat rawi Abdul Wahab bin Husein, memberikan komentar bahwa ia merupakan orang yang tidak diketahui profilnya. Imam adz-Dzahabi lantas menanggapi perkataan Imam Hakim tersebut:
ADVERTISEMENT
وفيه عبد الوهاب بن حسين وهو مجهول, قلت ذا موضوع
“Di dalam hadis ini terdapat Abdul Wahab bin Husain, dia adalah orang yang tidak diketahui. Aku berkata (adz-Dzahabi): “Hadis ini Maudlu” (Adz-Dzahabi, Mukhtashar Istidrak adz-Dzahabi ‘ala Mustadrak al-Hakim, Juz 4, Hal. 522)."
Maka dapat disimpulkan hadis tersebut tidak dapat dijadikan sebagai hujah (dalil, argumentasi) sama sekali, sebab memiliki sanad (pegangan) dengan perawi yang bermasalah.
"Sehingga ramalan bahwa ramadhan tahun ini merupakan pembuka atas kekacauan yang terjadi pada tahun ini adalah klaim yang tidak benar dan berpijak pada dalil hadis yang tidak bisa dijadikan dasar, sehingga tidak dapat dipercayai kebenarannya," kata Ubaidillah.
"Tidak baik bagi kita menaruh prasangka buruk pada hari Jumat tanggal 15 Ramadhan ini, sebab hari Jumat merupakan hari terbaik diantara hari-hari yang lain, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Berikut Sabdanya:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا
“Hari terbaik dimana matahari terbit adalah hari jum’at, pada hari itu Nabi Adam diciptakan, dimasukkan ke surga dan dikeluarkan dari surga” (HR. Bukhori)
Ubaidillah mengingatkan masyarakat untuk sebaiknya menebar banyak kabar baik dan menggembirakan kepada orang lain. Terlebih saat ini, dunia sedang dihadapkan dengan pandemi virus corona.
"Jangan sampai kekhawatiran masyarakat dalam menghadapi pandemi diperparah dengan kabar-kabar buruk yang sama sekali tidak berdasar," pungkasnya.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.