Rampok dan Tembak WN Turki di Bali, 4 WN Meksiko Dituntut 4 Tahun Penjara

13 Agustus 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Empat WN Meksiko yang menjadi terdakwa.  Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Empat WN Meksiko yang menjadi terdakwa. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Empat WN Meksiko dituntut 4 tahun penjara dalam kasus perampokan dan penembakan WN Turki Mehmet Turan (30 tahun) di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (13/8).
ADVERTISEMENT
JPU menilai para terdakwa dinyatakan terbukti dan sah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan terhadap korban. Perbuatan mereka melanggar Pasal 365 ayat (2) ke-1, ke-2 dan ke-4 KUHP.
Adapun para terdakwa adalah Victor Eduardo Deraz Gonzalez (35), Jose Alfonso Aramburo Contreras (31), Juan Antonio Mayorquin Escobedo (31), dan Roberto Sicarios Valdes (26).
"Menuntut, supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menjatuhkan pidana pidana terhadap para terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 4 tahun," kata JPU.

Pertimbangan JPU

Sidang tuntutan 4 WN Meksiko di PN Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Adapun pertimbangan JPU menuntut para terdakwa dihukum empat tahun adalah, untuk hal yang memberatkan: Para terdakwa tidak mengakui dan menyesali perbuatannya.
"Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat dan menyebabkan saksi Mehmet Turan trauma," kata JPU.
ADVERTISEMENT

Sengaja Mencari Mehmet Turan

Dalam surat dakwaan terungkap bahwa empat pria kelahiran Sinaloa ini sengaja datang ke Bali mencari Mehmet Turan. Mereka masuk Bali dengan visa kunjungan pada Desember 2023.
Mereka terbang dengan maskapai Air Asia melalui rute Meksiko-Malaysia-Denpasar dan menginap di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Masih pada bulan yang sama, para terdakwa kemudian berangkat ke Jakarta mengambil 2 pucuk pistol buatan Rusia beserta sekitar 34 butir peluru dari seorang pria berkebangsaan Indonesia.
Vila Palm House, lokasi penembakan WN Turki bernama Turan Mehmet. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Terdakwa Jose Alfonso Aramburo Contreras pergi ke sebuah taman di kota Jakarta untuk bertemu seorang laki-laki Warga Negara Indonesia untuk menerima bungkusan kecil berisi 2 pucuk pistol buatan Rusia dengan kaliber 9 mm dan kaliber 7,65 mm," kata JPU.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya pada Desember 2023, bertempat di Starbucks Jakarta terdakwa Roberto Sicarios Valdes dan Jose Alfonso Aramburo Contreras menerima peluru yang berjumlah 34 butir dari seseorang yang sama dengan pemberi 2 pucuk pistol tersebut," sambungnya.
Pada Januari 2024, para terdakwa berkumpul di sebuah restoran di Uluwatu membahas keberadaan Mehmet Turan. Mereka juga bergabung grup WhatsApp bernama "Marina" yang menyebarkan informasi keberadaan Mehmet Turan.
Vila Palm House, lokasi penembakan WN Turki bernama Turan Mehmet. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Beberapa hari kemudian, terdakwa menemukan keberadaan Mehmet Turan menginap di Vila Palm yang terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Mereka lalu bersiap-siap merampok dan membunuh Mehmet Turan di vila tersebut.
Pada Senin (22/1) pukul 21.00 WITA, para terdakwa berangkat menuju ke vila dengan motor. Para terdakwa mensurvei lokasi dengan menyusuri jalan keluar-masuk vila dengan mondar-mandir sebanyak 3 sampai 4 kali sebelum merampok.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, terdakwa menembak Mehmet Turan pada perut hingga tembus ke pinggang kanannya. Terdakwa kemudian mengambil satu buah jam tangan merk Hislon Bluedial dan satu buah tas hitam berisi uang 4 ribu dolar Amerika Serikat dan Rp 30 juta di ruang tamu.