Ramzan Kadyrov Kritik Paus Fransiskus: Dia Korban Propaganda

30 November 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov. Foto: Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov. Foto: Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, beranggapan bahwa Paus Fransiskus telah menjadi korban propaganda. Kadyrov merupakan loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini muncul usai Pemimpin Gereja Katolik itu melontarkan komentar yang menyoroti dugaan peran etnis minoritas Rusia dalam pertempuran di Ukraina.
“Paus menyebut orang-orang Chechen [sebutan untuk penduduk Chechnya] dan Buryat sebagai yang paling kejam dalam tentara Rusia,” ujar Kadyrov dalam postingannya di Telegram, pada Rabu (30/11), seperti dikutip dari AFP.
“Dia hanya menjadi korban propaganda,” imbuhnya.
Republik Chechnya adalah salah satu wilayah di Rusia yang memiliki pemerintahannya sendiri dan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Berbagai media menyebut bahwa di wilayah ini, pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara meluas.
Uni-unit militer Chechnya — termasuk milisi yang dipimpin Kadyrov, Kadyrovtsi, memiliki reputasi buruk dan turut bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kadyrov bahkan melatih ketiga anak laki-lakinya yang masih remaja untuk dipersiapkan bertempur di garis terdepan.
Paus Fransiskus menggunakan kursi roda saat sidang pleno International Union of Superiors General (IUSG) di Vatikan, Kamis (5/5/2022). Foto: Guglielmo Mangiapane/Reuters
Sebagai sekutu Putin Kadyrov yang sangat vokal mendukung operasi militer khusus Moskow di Ukraina. Ia bahkan secara teratur menyerukan taktik perang terbaru dan bahkan mendukung Rusia untuk melibatkan nuklir dalam medan perang.
Komentar Kadyrov muncul dua hari setelah Paus Fransiskus menyebut bahwa beberapa aktor paling kejam di antara jajaran tentara Rusia di Ukraina bukan berasal dari orang Rusia itu sendiri.
“Tetapi dari minoritas, seperti orang-orang Chechen, Buryati, dan sebagainya,” ungkap Paus Fransiskus.
Pernyataan Paus Fransiskus memantik amarah Kadyrov. “Semua orang sangat religius di jajaran pasukan Chechnya,” tuturnya.
“Dan setiap pejuang tahu bahwa pada saat perang, seseorang tidak boleh melupakan kehormatan, martabat, dan bahkan rasa hormat terhadap musuh,” imbuh Kadyrov.
ADVERTISEMENT
“Sungguh memalukan bahwa seorang tokoh agama terkenal di dunia tidak tahu tentang sikap umat Islam terhadap musuh,” sindir dia.