Rancangan Final Gencatan Senjata Gaza Rampung, Diberikan ke Hamas dan Israel

13 Januari 2025 16:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan-bangunan yang hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Selasa (7/1/2025). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan-bangunan yang hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Selasa (7/1/2025). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
ADVERTISEMENT
Qatar menyerahkan rancangan final gencatan senjata dan pelepasan sandera demi mengakhiri perang di Gaza. Sebagai mediator krisis, draf final itu diberikan Qatar kepada Hamas dan Israel.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu disampaikan seorang pejabat yang mengurusi negosiasi gencatan senjata pada Senin (13/1) ini. Dia mengatakan kepala intelijen Israel, utusan khusus Presiden terpilih AS untuk Timur Tengah, dan PM Qatar mencapai kesepakatan negosiasi rancangan tersebut.
Pertemuan ketiga pihak digelar di Ibu Kota Qatar, Doha. Sebelumnya, seorang pejabat tinggi AS berharap pelepasan sandera Gaza bisa terwujud sebelum Joe Biden lengser dari kursi Presiden AS pada 20 Januari 2025.
“Biden menekankan perlunya segera gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran berdasarkan kesepakatan tersebut,” kata pejabat tinggi AS itu seperti dikutip dari Reuters.
Perang Gaza pecah sejak 7 Oktober 2023. Saat itu sebanyak 250 warga Israel disandera oleh Hamas.
ADVERTISEMENT
Israel balas dendam dengan meluncurkan serangan tanpa pandang bulu dan membumihanguskan Gaza. Akibatnya 46 ribu warga Gaza tewas. Mayoritas korban jiwa adalah anak-anak dan perempuan.
Sebagian besar Gaza hancur lebur karena serangan Israel. Berbagai negara dunia menyebut tindakan Israel sebagai genosida.