Randi-Yusuf Jadi Nama Ruangan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi

19 Desember 2019 18:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian auditorium Randi-Yusuf oleh Pimpinan KPK Laode M Syarif, di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (19/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian auditorium Randi-Yusuf oleh Pimpinan KPK Laode M Syarif, di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (19/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama dua mahasiswa korban demonstrasi di Kendari, Randi dan Yusuf, resmi menjadi nama salah satu ruangan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, KPK. Auditorium Randi-Yusuf itu terletak di lantai satu Gedung ACLC KPK.
ADVERTISEMENT
Peresmian ruangan diwakilkan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Setelah meresmikan ruangan, Syarif mengatakan, akan sering-sering mengunjungi ruangan tersebut meski nantinya ia sudah bukan komisioner KPK lagi.
"Sebelum saya komisioner KPK kan saya sering ke KPK. Ya setelah enggak menjabat komisioner lagi ya saya akan tetap ke sini karena hidup saya enggak jauh-jauh dari pemberantasan korupsi," kata Syarif di lokasi, Kamis (19/12).
"Untuk mengenal KPK maka kita harus mengenal ruangan ini," sambung dia.
Suasana auditorium Randi-Yusuf di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (19/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Selain itu, ada juga peresmian lima ruangan lainnya di lantai dua gedung Pusat Edukasi Antikorupsi. Lima ruangan itu diberi mana lima korban dalam aksi #ReformasiDikorupsi. Mereka adalah Randi, Yusuf Kardawi, Bagus Putra Mahendra, Maulana Suryadi, dan Akbar Alamsyah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, langkah peresmian ruangan Randi-Yusuf dan lima ruangan lainnya ini diapresiasi oleh kalangan mahasiswa dan aktivis. Ketua Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Imam, berharap ruangan itu akan menjadi pengingat bagi pimpinan KPK selanjutnya akan perjuangan melawan korupsi.
Suasana auditorium Randi-Yusuf di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (19/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Kami berharap kemudian bahwa ini menjadi tanda semangat di KPK dengan pimpinan yang baru di bawah Bapak Firli itu ada tanda bahwa perjuangan KPK di periode sebelumnya telah memakan korban," kata Imam.
"Bahwa hal yang kemudian memakan korban itu adalah memperjuangkan bagaimana KPK ini tetap kuat jangan sampai semangat itu hilang pada periode berikutnya. KPK berharap semangat itu jangan hilang di periode berikutnya," sambungnya.
Selain itu, Ketua Amnesty Internasional, Usman Hamid, juga mengapresiasi KPK yang memberikan nama korban sebagai nama ruangan. Ia berharap semangat Randi-Yusuf dan korban lainnya terjaga dalam upaya memberantas korupsi.
ADVERTISEMENT
"KPK dilahirkan oleh gerakan reformasi ketika Randi-Yusuf sampai Akbar bergerak, mereka mengerahkan segala daya upaya melalui kekuatan mobilisasi untuk memastikan KPK tidak dilemahkan," tutup Usman.