Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Kongres V PDIP akan digelar selama empat hari di Grand Inna Bali Beach, Sanur, hingga Minggu (11/8). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan meski Kongres PDIP di Bali secara resmi baru akan dimulai Kamis (8/8), namun rangkaian acara sudah dimulai sejak Rabu (7/8) malam.
ADVERTISEMENT
"Pada (Rabu) malam hari pukul 19.00 WITA akan dilakukan resepsi, dengan seluruh utusan di mana Ibu Ketua Umum (Megawati) akan memberikan sambutan dan menampilkan seluruh ekspresi kebudayaan kita ada dari NTT, Bali dan lain-lain. Kemudian Nanti malam mereka mempelajari materi kongres," kata Hasto di lokasi, Rabu (7/8).
Hasto kemudian menjelaskan, rangkaian acara hari pertama Kongres PDIP di Bali akan diisi dengan pidato politik dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara, kongres akan dibuka oleh Presiden Jokowi.
Sidang pembukaan rapat paripurna pertama Kongres ke-V PDIP akan dibuka pukul 16.30 WITA atau 15.30 WIB. Dalam rapat itu, akan dibacakan laporan pertanggungjawaban DPP PDIP periode 2015-2020.
"Rapat paripurna pertama dimulai 16.30 WITA dengan pengesahan utusan peserta dan peninjau, pengesahan jadwal tata tertib kongres, dan laporan pertanggungjawaban DPP 2015-2020," ujar Hasto.
ADVERTISEMENT
Sidang Kongres Dibagi Jadi 5 Komisi
Sidang-sidang dalam Kongres PDIP di Bali dilaksanakan secara tertutup. Yang terbuka untuk media adalah pembukaan kongres, pengukuhan ketua umum, dan penutupan kongres.
Ketua Steering Committee Kongres Djarot Saeful Hidayat menjelaskan, Kongres akan dibagi dalam lima komisi. Komisi I tentang ideologi dan Trisakti. Komisi II tentang politik dan legislasi.
"Baik itu legislasi untuk anggaran, pengawasan, maupun kebijakan. Agar semuanya garis ideologi partai," jelas Djarot.
Komisi III tentang kebudayaan, yang secara khusus akan dibahas dalam kongres kali ini. "Bagaimana rekomendasi kita tentang kebudayaan Indonesia. Strategi kebudayaan kita seperti apa. Gambaran sampai tahun 2030-2050 seperti apa," kata Djarot.
Kemudian, eks Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan Komisi IV akan membahas perihal pemilu. Khususnya persiapan menghadapi Pilkada Serentak 2020.
ADVERTISEMENT
"Karenanya dipersiapkan khusus untuk itu. Makanya ini merupakan puncak konsolidasi organisasi kita. Makanya, PDI Perjuangan akan siap dalam Pilkada 2020. Dengan target meraih kemenangan di 60 persen," tutur Djarot.
Terakhir, komisi V akan membahas tata kelola partai. Menurut Djarot, komisi ini akan lebih banyak membahas tata kelola partai yang mengikuti perkembangan era digitalisasi.
"Karena kita sadar betul 2024 puncak regenerasi menyeluruh. Sehingga ada 70 persen pemilihnya muda. Karena itu partai harus beradaptasi menjadi partai yang modern yang memberikan konten untuk anak muda kita. Tentang arah perjuangan bangsa ini. Kemudian ada dua sub komisi. Komisi rehabilitasi dan sub kedua tentang kepala daerah," tandasnya.
Memperkenalkan Lagu Baru PDIP
Hasto menjelaskan, kepala situation room selama Kongres PDIP di Bali akan dipegang oleh Prananda Prabowo. Hasto mengatakan, Prananda yang merupakan cucu Bung Karno itu telah menciptakan sebuah lagu partai baru yang sejalan dengan tema kongres kali ini, yakni PDIP Solid Bergerak untuk Indonesia Raya.
ADVERTISEMENT
"Ada lagu baru yang judulnya 'Solid Bergerak', sesuai tema kongres ini, sebuah kreasi dari kepala situation room supaya menegaskan semangat kita, jalan kebudayaan kita, sehingga dijabarkan melalui lagu ini," pungkasnya.
Selain itu menurut Hasto, Prananda telah menyiapkan materi khusus untuk para peserta Kongres PDIP di Bali.
"Ini ada dari Mas Prananda Prabowo yang secara khusus sebagai Kepala Situation Room menyiapkan materi Satyam Eva Jayate," kata Hasto
"Ini bukunya. Semua ini dipersiapkan oleh Mas Prananda Prabowo. Sehingga memberikan seluruh benang merah terhadap sejarah PDI Perjuangan," pungkasnya.