Rangkum 6 Januari 2018: Dari Zumi Zola hingga Polemik Kencing Unta

6 Januari 2018 8:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi pembaca setia kumparan! Seperti biasa, untuk menemani awal harimu, Rangkum telah mengumpulkan berita-berita pilihan sepanjang hari kemarin. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. Zumi Zola dan Kasus Suap RAPBD Jambi
Gubernur Jambi, Zumi Zola tiba di KPK (Foto: Intan Alfitry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jambi, Zumi Zola tiba di KPK (Foto: Intan Alfitry/kumparan)
Jumat kemarin (5/1/18), Gubernur Jambi Zumi Zola diperiksa KPK terkait kasus suap pembahasan RAPBD provinsinya untuk tahun 2018. Zumi diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dari pihak Pemerintah Provinsi Jambi kepada DPRD guna memuluskan pembahasan RAPBD Jambi tahun 2018.
Pemeriksaan tersebut adalah kelanjutan dari hasil OTT dugaan suap senilai Rp 6 miliar yang terjadi pada 29 November 2017 di Jambi. Empat nama telah jadi tersangka: Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jambi, Arfan; Asisten Daerah Bidang III Jambi, Saifuddin; Plt Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Erwan Malik; dan anggota DPRD Jambi fraksi PAN, Supriyono.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jambi Zumi Zola mengaku tak pernah menginstruksikan bawahannya untuk menyuap anggota DPRD Jambi. Kendati demikian, Zumi enggan menjawab ketika disinggung soal penyerahan uang yang menjadi inisiatif ketiga anak buahnya itu. "Silakan tanyakan ke penyidik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
2. Bupati Hulu Sungai Tengah Ditahan
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Bupati Hulu Sungai Tengah, Abdul Latif, sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Ia diduga menerima suap terkait proyek pembangunan ruang perawatan kelas 1, kelas 2, VIP, dan Super VIP di RSUD Damanhuri, Barabai.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut bahwa Abdul dijanjikan fee sebesar 7,5 persen dari nilai proyek atau sekitar Rp 3,6 miliar oleh Direktur Utama PT Menara Agung, Donny Winoto. "Pemberian pertama dalam rentang September-Oktober 2017 sebesar Rp 1,8 miliar, dan pemberian kedua pada tanggal 3 Januari 2018 sebesar Rp 1,8 miliar," kata Agus dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/1).
Kasus ini terungkap dari Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK pada 4 Januari 2018 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kota Surabaya. KPK mengamankan 6 orang dalam OTT tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Oknum Polisi yang Jadi Otak Perampokan Mobil Pengangkut Uang Bank di Kalsel Ditangkap
Kasus perampokan bank di Kalsel (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kasus perampokan bank di Kalsel (Foto: Istimewa)
Polda Kalimantan Selatan telah menangkap oknum anggota Polres Tabalong, Brigadir Jumadi, yang menjadi dalang perampokan mobil kas Bank Mandiri senilai miliaran rupiah di Desa Sungai Sipai, Banjar, Kalimantan Selatan. Pelaku ditangkap pada Jumat (5/1) sekitar pukul 08.20 WITA.
Malamnya, polisi juga menemukan uang hasil rampokan tersebut, di rumah teman pelaku, AP, yang berada di kawasan Astambul, Banjar. "Sekitar 20.45 WITA, telah ditemukan lagi barang bukti uang dengan jumlah Rp 5,2 Miliar," ucapnya kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (5/1) malam.
Untuk diketahui, perampokan disertai penyanderaan ini melibatkan seorang masyarakat sipil bernama Yongki, yang merupakan rekan pelaku. Yongki ditangkap lebih dulu sekitar pukul 04.50 WITA di wilayah hukum Polres Tabalong. Dari keterangan Yongki itulah, diperoleh info bahwa oknum polisi, Brigadir Jumadi, melakukan Curas (pencurian dengan kekerasan) saat mengawal mobil kas Bank Mandiri Tanjung Tabalong.
ADVERTISEMENT
4. Polemik Minum Air Kencing Unta
Bachtiar Nasir minum air kencing unta (Foto: Instagram @bachtiarnasir)
zoom-in-whitePerbesar
Bachtiar Nasir minum air kencing unta (Foto: Instagram @bachtiarnasir)
Menyebarnya video Ustaz Bachtiar Nasir yang meminum air kencing unta di Arab menimbulkan polemik. Warganet memperdebatkan soal tepat tidaknya aksi ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tersebut.
BlogDokter, misalnya, mempertanyakan soal klaim Ustaz Bachtiar Nasir tentang manfaat air kencing unta. "Bila campuran susu dan kencing unta belum bisa dibuktikan manfaatnya secara ilmiah, tentu saja menyesatkan bila diakui bermanfaat bagi kesehatan," ungkap BlogDokter. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang membela Ustaz Bachtiar Nasir. Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, salah satunya. Ia berpendapat, "Tindakan UBN itu hanya meneruskan apa yang ada dalam teks [hadis]."
Sebelumnya, dalam video, Bachtiar Nasir mengklaim bahwa air kencing unta mengandung obat dan dapat menyembuhkan sel-sel kanker dalam tubuh manusia. Ia juga menyebutkan hadis soal meminum kencing unta. "Sesungguhnya dalam air kencing unta dan susunya mengandung obat bagi penyakit di dalam perut mereka. HR. Ahmad: 2545," demikian seperti dikutip dari akun @bachtiarnasir, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT
5. Yon 'Koes Plus' Wafat
Yon Koeswoyo. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yon Koeswoyo. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
Musisi legendaris, Yon Koeswoyo, meninggal dunia pada Jumat (5/1) pukul 05.50 WIB. Salah satu personel band legendaris Koes Plus ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 77 tahun.
Yon, yang tengah berjuang melawan komplikasi penyakit, mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Ia sempat menjalani perawatan di RS Medika, BSD. Hanya saja baru menjalani perawatan selama 5 hari, Yon tiba-tiba meminta pulang ke rumah.
Anak pertama Yon, Gerry Koeswoyo, mengatakan rencana pemakaman akan tetap berlangsung pagi ini, Sabtu (6/1).
6. Heboh Video Edy Rahmayadi Bagi-Bagi Uang
GIF Edy Rahmayadi bagi-bagi uang. (Foto: Twitter @imanbr)
zoom-in-whitePerbesar
GIF Edy Rahmayadi bagi-bagi uang. (Foto: Twitter @imanbr)
Video Mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi bagi-bagi uang di sebuah gereja ramai di media sosial. Edy yang juga merupakan bakal calon gubernur di Pilgub Sumatera Utara terlihat membagaikan uang lembaran 50 ribu rupiah kepada warga di sana.
ADVERTISEMENT
Lantaran aksinya itu, orang-orang menduga Edy melakukan politik uang. Walaupun, setelah dikonfirmasi, Edy mengatakan pembagian uang itu adalah sumbangan untuk warga di sana.
"Kegiatan di Sumut, adat ya bisa dibilang adat. Bisa dibilang kegiatan begitu ada anak yang menyanyi, pasti ada saweran. Itu sudah merupakan budaya ya," ucap Edy kepada wartawan di DPP Golkar, Jakarta, Jumat (5/1).
7. PDIP Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar
Ridwan Kamil Menyambangi PDI-P (Foto: Paulina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil Menyambangi PDI-P (Foto: Paulina/kumparan)
Setelah melalui berbagai pertimbangan, DPP PDIP akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. Keputusan itu diambil dalam rapat yang dipimpin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dalam rapat sudah kita sampaikan, dilaporkan ke Bu Ketum, kemudian PDIP tentu welcome, dengan mitra koalisi. Malam ini komunikasi sedang dibangun dengan beberapa partai seperti PKB, Hanura, PPP dan NasDem. Prinsipnya kita sejalan dalam koalisi ini," kata Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT
Sementara soal cawagub yang akan menemani Ridwan Kamil, Hugo belum bisa mengungkapkannya. Pasalnya, dalam koalisi yang sudah terbangun, yaitu PPP, PKB, Nasdem dan Hanura, ada dua nama cawagub yang menjadi kandidat kuat: Maman Imanulhaq dan Uu Ruzhanul Ulum. PDIP sendiri selama ini disebut ingin mendorong Anton Charliyan. Pendek kata: belum ada nama yang final.
8. Heboh Penampakan Pohon Berambut di Pemakaman di Depok
Pohon Berambut di Kelurahan Duren Mekar (Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pohon Berambut di Kelurahan Duren Mekar (Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan)
Ada pemandangan tak lazim pada sebuah pohon yang tumbuh di lokasi pemakaman umum di Jalan Makam RT.05/03, Duren Mekar, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Betapa tidak, sebuah pohon yang dikenal warga sebagai pohon gerowok memiliki helai rambut layaknya manusia. Pohon itu berdiri tegak di atas sebuah kuburan tua yang tak diketahui identitasnya.
ADVERTISEMENT
Seorang warga setempat, Abdul Manap (51), menuturkan bahwa kala pohon itu dikunjungi warga pada bulan puasa tahun lalu, banyak yang mengambil helaian rambut dari pohon itu untuk disimpan dan berakhir pada cerita tak mengenakkan.
Simak edisi Rangkum lainnya di sini.