Ranny, Mahasiswi Universitas Tadulako, Hilang Saat Gempa Palu
5 Oktober 2018 18:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Korban gempa dan tsunami di Palu, Jumat (28/9), masih banyak yang hilang. Salah satunya adalah Ranny Widyatama.
ADVERTISEMENT
Salah satu kerabat korban, Pebrina Tokanu, menjelaskan bahwa Ranny berusia 17 tahun, dan tengah kuliah di Universitas Tadulako, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Ranny memiliki ciri-ciri rambut lurus pendek, kulit sawo matang, dan tinggi 165 cm.
“Sempat kontak dengan mamanya sore tanggal 28, setelah itu hilang kabar,” ujar Pebrina saat dihubungi kumparan, Jumat (5/10).
Saat gempa, Imam sedang berada di anjungan untuk mengikuti bazar mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Pihak keluarga terus berupaya mencari keberadaan Imam namun hingga ini belum ada kabar keberadaannya.
Bagi pembaca yang mengetahui atau melihat keberadaan Ranny dapat langsung menghubungi kumparan atau bisa juga langsung menghubungi Pebrina di nomor 081343699770.
Untuk meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya, kumparan bekerja sama dengan Prambors radio dan Kitabisa, menggalang donasi online. Salurkan donasi Anda di sini atau melalui tautan berikut:
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan militer AS telah melakukan serangan ke tiga lokasi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow. Dengan serangan ini, artinya AS telah resmi berperang melawan Iran.