Rano Karno Kritik 'Merdeka Belajar' Berat, Nadiem Beri Penjelasan

12 Desember 2019 18:55 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR terpilih PDIP dapil Banten, Rano Karno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR terpilih PDIP dapil Banten, Rano Karno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Rapat kerja antara Mendikbud Nadiem Makarim dan Komisi X DPR masih berlangsung. Dalam sesi tanya jawab, anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP Rano Karno sempat mempertanyakan soal konsep Merdeka Belajar yang diterapkan Nadiem.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Rano mengingatkan Nadiem bahwa ia hanya punya waktu 5 tahun untuk menerapkan konsep ini. Padahal, menurut penuturan Nadiem, konsep Merdeka Belajar baru bisa berjalan setelah 10 tahun.
"Anda bilang sudah ada 4 langkah, saya kira sudah 4 episode, eh tadi bilang baru episode 1, mati gua," kata Rano di ruang rapat Komisi X, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Selain itu, Rano mengaku belum memahami konsep Merdeka Belajar yang akan diterapkan Nadiem. Rano pernah mendengar soal Merdeka Belajar dari Najeela Shihab yang merupakan pendiri sekolah Cikal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kanan) mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Jika konsep Cikal ini yang diterapkan, Rano pesimistis akan berhasil di level nasional.
"Kebetulan cucu saya di sana. Cikal ini punya konsep berbeda. Cikal bisa mengimplementasikan itu bagi murid-muridnya. Tapi kalau ini mau diadopsi nasional, berat Pak Menteri," ujar Rano.
ADVERTISEMENT
Rano juga mengkhawatirkan definisi merdeka dalam belajar. Menurut Rano, definisi merdeka dari Ki Hajar Dewantara adalah tidak diperintah. Namun, jika masih diperintah dalam penerapan sistem pendidikan saat ini, berarti, menurut Rano, konsep merdeka itu tidak ada.
"Kalau menurut saya, merdeka karena diperintah itu paradoks. Kebijakan Merdeka Belajar patut diapresiasi dan akan lebih baik bila Pak Menteri memperhatikan substansi sebelum implementasi," tutur Rano.
Menjawab pertanyaan Rano, Nadiem menjelaskan dalam meramu konsep Merdeka Belajar, Cikal hanya salah satu inspirasi. Nadiem kemudian menjelaskan esensi sebenarnya dari Konsep Merdeka Belajar diambil dari Ki Hajar Dewantara yang disampaikan Rano.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Nadiem mengatakan, ia memilih Merdeka Belajar karena tiap sekolah berhak diberi kebebasan.
"Saya punya keyakinan bahwa setiap instansi diberi kebebasan cara tercepat melakukan perubahan serentak supaya semua anak bisa belajar. Mungkin saya salah tapi itu keyakinan saya," tutur Nadiem.
ADVERTISEMENT
"Ini suatu sistem di mana belenggu baik bagi kemerdekaan guru dan birokrasi, administrasi bahkan kurikulum yang membelenggu mesti dikaji. Road map saya Merdeka Belajar," lanjut Nadiem.
Dalam konsep ini, lanjut Nadiem, ia ingin memberikan siswa sebuah fleksibilitas dalam belajar dan berkreasi.
"Dunia tidak membutuhkan anak yang jago hafal," kata Nadiem.