Rano Karno soal Tim RK-Suswono Laporkan KPU DKI ke DKPP: Terserah, Rakyat Jenuh

7 Desember 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (7/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (7/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim hukum Ridwan Kamil-Suswono melaporkan KPU Jakarta ke DKPP atas rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilgub Jakarta 2024. Cawagub Jakarta nomor 3, Rano 'Si Doel' Karno diminta tanggapannya.
ADVERTISEMENT
Rano awalnya menanggapi laporan yang dilayangkan oleh tim RIDO dengan santai. Dia menilai rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada itu bukan fenomena yang hanya terjadi Jakarta.
"Ya itu terserah lah, artinya yang dia ributin C6. Apa dia yakin kalau C6-nya semua pemilihannya lebih dari gede? Nggak perlu kita cari ini ya, realita memang nasional rendah," ujar Rano saat dijumpai usai menjadi saksi pernikahan di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12).
C6 merupakan surat pemberitahuan pemungutan suara yang diedarkan KPU ke masyarakat. Tim RIDO menilai KPU Jakarta tidak mendistribusikan surat tersebut ke masyarakat dengan baik sehingga sedikit pemilih yang datang mencoblos ke TPS.
Rano pun menyinggung kemenangan pasangan usungan KIM Plus di Sumatera Utara, Bobby Nasution-Surya, di tengah situasi rendahnya partisipasi pemilih di sana.
ADVERTISEMENT
"Sumut lebih rendah dari Jakarta, apa kita mau ulang lagi Sumut?" tuturnya.
Anggota Tim Kuasa Hukum Pasangan RIDO melaporkan Ketua dan Komisioner KPU Provinsi DKI Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKKP), Jakarta Pusat. Foto: Dok. Tim Media Ridwan Kamil
Rano menjelaskan, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak ini karena masyarakat sudah lelah dengan Pemilu dan Pilkada yang diadakan di tahun yang sama dan dalam rentang waktu berdekatan.
Pemilu 2024 (Pilpres dan Pileg) dilaksanakan pada 14 Februari. Sementara untuk pencoblosan Pilkada Serentak 2024 dilaksanakan pada 27 November.
"Sudah, politiknya jenuh. Dari mulai Pileg, Pilpres, sekarang Pilkada, capek, lelah. Makanya kita berharap, sudah dah, satu putaran," terang Doel.
Politikus PDIP ini memastikan, dirinya tidak ingin buru-buru menjabat usai mendeklarasikan menang satu putaran dalam Pilgub Jakarta. Baginya, Jakarta harus segera memiliki gubernur definitif agar maksimal menghadapi masalah tahunan yang telah di depan mata.
ADVERTISEMENT
"Bukan kita mau jadi pemimpin di sini, tidak. Ini Jakarta harus definitif, ini cuaca sudah ekstrem. Banjir sudah di mana-mana. Artinya kita menghadapi Natal, Tahun Baru, Lebaran, Puasa. Jadi bukan pekerjaan mudah," tutupnya.
Petugas terlihat sibuk saat bertugas di ruang monitoring Sirekap di lantai 2 Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
KPU Jakarta belum mengumumkan hasil resmi dari Pilgub Jakarta. Mereka baru memulai rapat pleno untuk mengesahkan hasil rekapitulasi suara pada hari ini hingga 9 Desember.
Berdasarkan penghitungan kumparan dari rekapitulasi berjenjang KPU Jakarta di tingkat kota, pasangan Pramono Anung-Rano Karno memperoleh 2.183.239 suara atau 50,7 persen.
Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen. Kemudian diikuti pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana yang meraup 459.230 suara atau 10,53 persen.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Pilgub Jakarta 2024 berjalan satu putaran. Sebab, syarat pemenang Pilgub Jakarta adalah 50 persen + 1 suara.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Rano Karno mengcungkan jari di sela menyampaikan keterangan pers terkait kemenangan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta di Cipete, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO