Rano Karno Ziarah ke Makam Ortu Bawa Bunga Matahari: Lagunya Luar Biasa

Bacawagub gubernur Jakarta Rano Karno berziarah ke makam orang tuanya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Bakal calon wakil gubernur Jakarta dari PDIP, Rano Karno berziarah ke makam orang tuanya, Sukarno M Noor dan Istiarti Rawumali di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (1/9).

Rano Karno tiba pada pukul 15.56 WIB dengan mengenakan baju kokoh putih, celana hitam, songkok hitam dengan sarung berwarna merah yang diselempangkan di lehernya. Ia turut didampingi dengan istrinya, Dewi Indriati.

"Alhamdulillah hari ini saya sore ke makam almarhum ayah dan ibu saya, dan nenek sebetulnya. Bapak sama ibu itu sudah dalam satu liang, kemudian nenek dengan kakek pun sudah satu liang. Artinya di sinilah almarhum ayah saya dan ibu saya dimakamkan," kata Rano.

Rano menjelaskan bahwa seharusnya ia berziarah pada tanggal 30 Agustus kemarin karena bertepatan dengan hari ulang tahun sang ibu. Namun, karena belum bisa, akhirnya diwakilkan oleh adik-adiknya.

"Harusnya kemarin tanggal 30 saya ke sini, karena kebetulan tanggal 30 itu hari ulang tahun ibu. Cuma karena saya nggak bisa, akhirnya diwakili oleh adik-adik. Jadi dari Suti, kemudian ya Santi, Noli, mereka datang ke makam," ujarnya.

Bacawagub gubernur Jakarta Rano Karno berziarah ke makam orang tuanya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Saat berziarah, Rano Karno kerap kali membawa bunga Matahari. Selain membawa bunga tersebut ke makam orang tuanya, Rano juga sempat membawa bunga tersebut saat berziarah ke makam Benyamin Sueb dan Mak Nyak di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan alasan selalu membawa bunga itu. Rano mengatakan ia senang dengan lagu Gala Bunga Matahari karangan musisi Indonesia Sal Priadi.

"Saya jujur suka dengan lagu itu," ujarnya.

Bakal calon wakil gubernur Jakarta dari PDIP, Rano Karno berziarah ke makam tokoh Betawi, Babe Sabeni dan Hj. Siti Aminah Tjendrakasih alias Mak Nyak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

Adapun lagu Gala Bunga Matahari tengah ramai di sosial media sebagai backsound video-video untuk keluarga yang telah meninggal.

Rano menyebut, dalam lirik lagu tersebut memiliki makna yang dalam. Ia pun tertarik dengan video klipnya dan lirik lagu itu.

"Itu kan, dia [lagu] baru. Cuma punya, itu yang dalam ya, syairnya dalam. Syairnya dalam. Syair dari lagu itu luar biasa. Ya misalnya gini, semoga di sana ada sungai. Itu bahasa puisi buat saya. Kebetulan saya juga suka menulis gitu kan," tandas dia.