Rapat Bareng Komisi III DPR, BNN Pamer Sita 1,2 Ton Narkoba Sejak Februari 2025

5 Mei 2025 12:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja (raker) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN). BNN memaparkan kinerja mereka yang mengungkap peredaran 1,2 ton narkoba jaringan dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Sebagai bentuk hasil kebijakan dan strategi kolaborasi dan penguatan intelijen BNN bersama seluruh instansi selama 3 minggu di bulan Februari 2025 berhasil mengungkap sebanyak 14 kasus narkotika dan menangkap 37 tersangka serta menyita barang bukti narkotika kurang lebih 1,2 ton,” ujar Kepala BNN Marthinus Hukom di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/5).
Hukom mengatakan, penyitaan tersebut dapat menghentikan uang belanja narkotika oleh masyarakat mencapai Rp 1 triliun.
“Penyitaan barang bukti narkotika tersebut dapat menghentikan peredaran uang untuk belanja narkotika oleh masyarakat kurang lebih Rp 1 triliun sekaligus mencegah 1,4 juta orang yang berpotensi menyalahgunakan narkotika,” ucapnya.
Sejumlah barang bukti BNN Kasus Narkotika, Selasa (14/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Barang bukti diperlihatkan pada Konferensi Pers terkait pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Hukom menyebut, penyitaan barang bukti narkotika itu berasal dari jaringan yang saling terhubung yakni jaringan dari luar negeri dan antar pulau antar provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Adapun beberapa jaringan yang berhasil diungkap adalah jaringan Malaysia-Aceh, jaringan Malaysia-Medan, jaringan Malaysia-Kalbar, jaringan Aceh-Medan-Jambi dan Pulau Jawa, jaringan Balikpapan-Samarinda dan Pulau Jawa dan jaringan Mojokerto-Madura,” tutup dia.