Rasa Gundah Istri Sopir Truk 'Cipularang KM 92' Saat Hari Kecelakaan Terjadi

13 November 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Rouf, Tunah. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Istri Rouf, Tunah. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11). Kecelakaan yang dipicu truk yang mengalami rem blong itu melibatkan 17 kendaraan yang mengakibatkan 1 orang tewas dan 27 orang luka-luka.
ADVERTISEMENT
Sopir truk maut itu bernama Rouf (38) dikabarkan akan menjalani pemeriksaan di Polres Purwakarta. Pasalnya, Rouf diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM92, Purwakarta, Jawa Barat tersebut.
Istri Rouf, Tunah (33) mengaku sempat memiliki firasat kurang baik sebelum suaminya mengalami kecelakaan beruntun tersebut. Hal itu dialami Tunah usai suaminya berpamitan dari rumah untuk kembali bekerja sebagai sopir truk.
Tak hanya itu, Tunah mengaku kedua anak yang masih berusia 7 dan 4 tahun tiba-tiba tantrum pada hari suaminya mengalami kecelakaan.
"Ada (firasat), jantung saya deg-degan terus setiap hari pas itu. Waktu kejadian anak nangis terus itu yang dua," kata Tunah ditemui di kediamannya di Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten pada Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Rumah Rouf. Foto: Dok. kumparan
Sebagai istri dari seorang sopir, Tunah mengatakan, dirinya selalu dilanda rasa was-was selama sang suami menjalani pekerjaannya, terlebih sang suami baru 4 bulan menjalani pekerjaan menjadi sopir ekspedisi di sebuah perusahaan ternama di Serang, Banten.
Sebelum menjalani profesi sebagai sopir ekspedisi, Rouf diketahui merupakan seorang buruh serabutan. Terakhir Rouf sempat bekerja di sebuah tempat pengepul barang bekas di wilayah Tangerang.
"Udah 4 bulan (kerja sopir). Iya (selalu khawatir) karena suami saya kalau kerja ngirimnya jauh-jauh terus, jadi takut, kepikiran. Cuma saya berdoa aja supaya selamat di jalannya," kata Tunah.
Saat ini, Tunah hanya bisa pasrah akan nasib yang menimpa keluarganya sambil berharap sang suami tidak diberikan hukuman berat sehingga bisa kembali pulang untuk menafkahi 5 anaknya.
ADVERTISEMENT
"Harapannya saya cepat beres urusannya, cepat kelar urusannya. Anak kangen, jangan sampai dihukum," tandasnya.