Rasanya Tinggal di Parungpanjang: 'Neraka' Debu, Nyapu Sejam Sekali

19 Desember 2023 13:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
Pemandangan Parungpanjang pada Selasa (19/12/2023). Dok: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Parungpanjang pada Selasa (19/12/2023). Dok: kumparan.
ADVERTISEMENT
Tidak mudah hidup di Jalan Raya Sudamanik, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
Itu salah satu jalan yang dilewati truk-truk pengangkut pasir. Tak jauh dari situ memang ada tambang pasir.
Sebagai catatan, dalam sehari ada 3 ribu truk melintasi Parungpanjang.
Antus Pasaribu menyapu rukonya, Selasa (19/12/2023). Dok: kumparan.
"Setiap hari berdebu. Sejam sekali nyapu," kata Antus Pasaribu, warga yang tinggal di sebuah ruko usaha pegadaian.
Debu memang menutupi hampir semua titik di ruko itu. Meja, lemari, lantai, bahkan tanaman yang seharusnya berwarna hijau pun terlihat abu-abu—apalagi potnya.
Antus Pasaribu. Dok: kumparan.
"Truk lewat terus," kata Antus.
Antus berharap persoalan Parungpanjang ini cepat ditangani pemerintah. "Warga sudah protes tapi rasanya tidak ditanggapi," ujarnya.
Ruko di samping ruko milik Antus Pasaribu, Parungpanjang, Selasa (19/12/2023). Dok: kumparan.