Rasio Kematian Usai Divaksin Corona di Indonesia: 0,00021 Persen

21 Mei 2021 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja sektor pariwisata menjalani vaksinasi corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sektor pariwisata menjalani vaksinasi corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Komnas KIPI Prof. Hindra Irawan Satari mengungkap ada 30 kasus laporan kematian usai divaksin corona. Laporan ini terbagi menjadi 27 kasus dari Sinovac dan 3 dari AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Hindra mendetailkan dari vaksin Sinovac,
10 orang karena terinfeksi COVID, 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah, dan 1 orang karena gangguan fungsi ginjal mendadak. Adapun 2 orang diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Infografik 5 tips sebelum divaksin corona. Foto: kumparan
Sedangkan 3 kasus dari AstraZeneca ada 2 Jakarta dan 1 di Ambon. Yang pertama berusia 22 tahun, yang kedua 52 tahun, dan ketiga berusia 45 tahun COVID-19.
Lantas, berapa rasio kematian dengan mereka yang sudah divaksin?
Menurut data Kemenkes, hingga Kamis (20/5), tercatat 14.369.233 orang di Indonesia sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin corona. Sementara ada 9.536.102 orang dari jumlah tersebut sudah mendapatkan dosis kedua.
Data tersebut kemudian dibandingkan dengan kasus kematian terkait vaksin oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, jika dihitung berdasarkan vaksinasi ke-1, maka angka kematian terkait vaksinasi corona yakni 0,00021 persen. Sementara apabila dihitung berdasarkan vaksinasi ke-2, angkanya 0,00031 persen.
Artinya, rasio hidup terkait vaksinasi ke-1 adalah 99,99979. Sementara rasio hidup terkait vaksinasi ke-2 yakni 99,99969 persen.