Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rata-rata setiap 15 menit ada satu kasus perkosaan perempuan di India pada 2018. Hal ini berdasarkan laporan resmi angka perkosaan yang dirilis pemerintah India pada Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, angka tersebut menjadikan India sebagai tempat terburuk untuk tinggal bagi perempuan.
Dalam laporan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri India, pada tahun 2018 ada hampir 34.000 kasus perkosaan. Jumlah ini tidak berubah dibanding tahun sebelumnya. Belum ada laporan jumlah perkosaan untuk 2019.
Dalam data Biro Catatan Kriminal Nasional India (NCRB) yang dikutip dari India Today, Madhya Pradesh menjadi negara bagian dengan angka perkosaan terbanyak. Negara bagian ini telah tiga tahun berturut-turut berada di posisi puncak.
Pada 2018, NCRB mencatat ada 5.433 kasus perkosaan di Madhya Pradesh pada 2018. Sebanyak 54 kasus di antaranya korbannya adalah anak di bawah usia enam tahun.
Dari ribuan kasus perkosaan 2018, hanya 85 persen yang berujung dakwaan dan 27 persen divonis. Laporan ini membuktikan peningkatan hukuman oleh India tidak serta merta menurunkan angka perkosaan.
ADVERTISEMENT
Pada 2018 juga ada kasus perkosaan Asifa Bano, bocah delapan tahun, di Jammu dan Kashmir. Dia diculik dan diperkosa berkali-kali oleh beberapa pria dewasa sebelum akhirnya dibunuh dengan sadis di hutan. Kasus ini kembali memicu gelombang protes di India.
Kasus perkosaan di India jadi perhatian setelah kasus perkosaan mahasiswa oleh beberapa pria di atas bus New Delhi pada 2012. Mahasiswi itu meninggal dalam perawatan di Singapura, memicu protes besar di India.
Mendapat desakan masyarakat, pemerintah India memperketat hukuman untuk pelaku perkosaan dan memberlakukan pengadilan fast-track. Namun langkah ini dianggap tidak berhasil karena kurangnya hakim dan kasus yang diadili secara fast-track hanya kasus kecil.
Selain itu data pemerintah menunjukkan melaporkan perkosaan masih jadi hal tabu di beberapa bagian India. Beberapa takut terintimidasi oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
"Negara ini masih dijalankan oleh lelaki, satu (perdana menteri perempuan) Indira Gandhi saja tidak akan mengubah segalanya. Kebanyakan hakimnya masih lelaki," kata Lalitha Kumaramangalam, bekas kepala Komisi Nasional untuk Perempuan India.