Ratna Sarumpaet: Gerakan #2019PrabowoPresiden Hanya Bercandaan

17 September 2018 14:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosok aktivis Ratna Sarumpaet. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sosok aktivis Ratna Sarumpaet. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui adanya gerakan #2019PrabowoPresiden hanya bentuk kelakar dari beberapa inisiator saja. Ratna menjelaskan gerakan tersebut merupakan gerakan lain #2019GantiPresiden.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk menghindari penolakan dari gerakan #2019GantiPresiden yang sudah dijalankan beberapa waktu lalu.
"Memang sudah di Kemenkumham itu, sudah didaftarkan, saya ikut mendeklarasikan. Jadi gini loh itu sebenarnya kalau buat saya itu bercandaan tahu gak, kan ganti presiden enggak boleh," kata Ratna di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9).
"Oke, kita bikin aja Prabowo presiden. Nanti kita mau ditangkap enggak ya kira-kira? Eh enggak, tahunya enggak tuh," imbuhnnya.
Sebenarnya, menurut Ratna gerakan #2019PrabowoPresiden tak memilki konsep apa-apa. Sehingga, saat gerakan tersebut menjadi ramai ia pun menganggapnya hal yang lucu.
"Jadi sebenarnya mereka sendiri tidak punya konsep apa yang sedang mereka lakukan dan mau ke manain kita ini. Jadi aku sih sewaktu aku diajak, buat saya nih anggap saja bercanda dan benar saya jadi juga ketawa ya, lucu banget enggak diapa-apain dan rame banget," katanya.
ADVERTISEMENT
Ratna pun menegaskan akan memperjuangkan Prabowo terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019. Hal ini karena bentuk kekecewaannya pada pemerintahan sekarang yang dianggap kerap melakukan persekusi.
"Pokoknya kita perjuangkan deh, supaya Prabowo jadi presiden. Ada banyak kayaknya, jadi gini jangan bikin bumerang yah saya pikir pemerintah dan terus persekusi kan rakyat itu juga punya nalar sendiri ya punya nurani, barangkali orang menganggap mereka bodoh, tapi mereka pasti renungkan," ujarnya.
"Orang juga punya kesederhanaan pendidikan, mereka itu juga pasti punya pikiran. Jadi kalau mau menang jangan main kasar setiap orang dipresekusi. Saya sendiri loh kalau saya bawa rombongan gitu beda, ini sendiri, gila ya," pungkasnya.