Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ratna Sarumpaet Menangis: Saya Sanggah Ada Penganiayaan
3 Oktober 2018 15:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sambil menangis, Ratna mengakui, bahwa penganiayaan itu sebenarnya tidak ada. Selama ini yang dia sampaikan hanyalah kebohongan.
Ratna mengungkap kebohongannya dengan mengaku bahwa tanggal 21 September 2018, dia memang ke Rumah Sakit Khusus Bina Estetika untuk menemui dokter Sidik. Saat itu dia ingin menyedot lemak di pipinya.
"Tapi setelah operasi dijalankan tanggal 21 dan 22 pagi saya bangun, muka saya lebam berlebihan," ucap Ratna dalam jumpa pers di rumahnya, Jakarta, Rabu (3/10).
Ratna menambahkan, dia kembali ke dokter dan menanyakan penyebab wajahnya lebam pascaoperasi. Dokter pun menyampaikan, pembengkakakn itu sebagai sesuatu yang normal. Namun, saat anaknya bertanya soal kondisi wajahnya itu, Ratna menjawab pembengkakan itu akibat penganiayaan yang dia alami.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itulah Ratna Sarumpaet selalu mengulang jawaban penganiayaan, termasuk ketika Fadli Zon datang ke rumahnya, juga saat bertemu Prabowo Subianto. Sekali lagi, Ratna menyebut tak tahu mengapa dia membiarkan jawaban penganiayaan itu ke semua orang.
"Intinya apa yang saya katakan akan saya sanggah ada penganiyaan," pungkasnya.
Masih sambil menangis, anggota timses Prabowo-Sandi itu menyebut hal yang dilakukannya adalah kebodohan. Dia meminta maaf kepada semua pihak akibat dari sikapnya tersebut. Terutama kepada Prabowo dan Amien Rais yang justru pasang badang membela Ratna.
"Ini kebodohan yang tidak pernah saya lakukan dalam hidup saya," tegas Ratna Sarumpaet .