Ratusan Driver di Surabaya Demo di Kantor Grab, Tuntut Kenaikan Tarif

2 April 2018 17:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan driver Ojol Luruk Kantor Grab (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan driver Ojol Luruk Kantor Grab (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ratusan driver ojek online yang menamai diri mereka Pehimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Grab melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pusat Grab di kawasan Jalan Klampis Jaya Sukolilo, Surabaya, Senin (2/4). Aksi itu dilakukan karena mereka menuntut agar Grab bisa menaikkan tarifnya yang dinilai terlalu murah.
ADVERTISEMENT
"Tarif untuk roda dua maupun roda empat itu sangat murah. Sehingga kesejahteraan teman-teman tidak terjamin," ujar Humas PDOI Daniel Rorongpada, di lokasi, Senin (2/4).
Daniel juga menyampaikan, pihak Grab kerap memberikan suspend secara sepihak kepada beberapa driver. Sedangkan, alasan pemberian suspend tidak disampaikan secara transparan dan terbuka oleh aplikator.
"Suspend ini dalam artian putus mitra. Tapi saat kami tanyakan kenapa? Mereka tidak menyampaikan secara transparan," jelaas Daniel.
Selanjutnya, para komunitas driver online ini juga menuntut adanya tombol emergency pada aplikasi sebagai keamanan driver. Mengingat tak sedikit kejadian kriminalitas yang seringkali mengancam para driver online.
"Selama ini tidak ada tombol keselamatan dalam aplikasi. Teman-teman, adanya tombol emergency ketika teman-teman mengalami tindakan kriminalitas di jalan. Jadi bisa tersambung ke server. Lalu aplikator bisa menghubungi kepolisian," imbuh Daniel.
ADVERTISEMENT
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Kepala Divisi Transportasi Grab Surabaya, Yosep mengatakan, pihak manajemen siap mengakomodasi beberapa tuntutan dari para driver tersebut. Namun, untuk perubahan sejumlah hal, Grab memohon waktu secara bertahap mengingat operator harus mengubah seluruh sistem aplikasi.
"Kita sudah diskusikan bersama. Kita akan akomodir dan aplikasikan permintaan teman-teman tapi juga berikan kami waktu. Kita akan komunikasikan pada ketua komunitas," ujar Yosep di hadapan para driver online pengunjuk rasa.
Yosep juga menyampaikan, bagi para driver yang tergabung aplikasi Uber namun statusnya ter-suspend di Grab, diimbau untuk melakukan naik banding di kantor terdekat Grab untuk kembali bergabung. "Silakan naik banding kami akan bantu untuk teman-teman yang ter-suspend," ujarnya.
Usai mendapat jawaban dari pihak manajemen Grab, masih ada beberapa massa yang menggerutu dan belum menerima dengan puas. "Tidak usah banding. Tanpa banding saja!" teriak sejumlah pengunjuk rasa yang urung puas.
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa ratusan driver taksi dan ojek online Grab tersebut juga sempat diwarnai kericuhan, tidak lama setelah Yosep menemui ratusan driver dan memberi jawaban soal tuntutan mereka.
Beruntung puluhan anggota polisi Polsek Sukolilo dan Polrestabes Surabaya yang berjaga langsung meredam situasi dengan cepat. "Hanya cekcok biasa, tadi ada salah paham dan memperkeruh suasana. Tapi sudah berhasil teratasi anggota kami," terang Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Gani.