Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Ratusan Kelelawar di Australia Mati Kepanasan
9 Januari 2018 22:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Ratusan kelelawar di Australia mati akibat gelombang panas yang terjadi sejak Minggu (06/01). Berdasarkan keterangan pejabat setempat, ratusan kelelawar itu mati setelah jatuh dari pohon akibat tak kuat menahan panas yang begitu menyengat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Sky News, suhu di pinggiran kota Sydney, Campbelltown, Australia diketahui mencapai 47,3 derajat celcius. Angka itu merupakan suhu terpanas yang menerpa Sydney sejak 78 tahun terakhir.
"Mereka pada dasarnya terpanggang,” kata Kate Ryan Manajer koloni kelelawar buah Campbelltown kepada Campbelltown-Macarthur Advertiser.
Tak hanya itu, Ryan juga menggambarkan bahwa dalam suhu seperti ini, otak kelelawar buah layaknya seperti kentang goreng, yang membuat mereka menjadi tidak stabil.
"Rasanya seperti berdiri di tengah hamparan pasir tanpa naungan," jelasnya.
Kelelawar buah atau yang juga dikenal sebagai flying fox merupakan kelelawar terbesar di Australia. Adapun, spesies kelelawar itu termasuk spesies langka dan dilindungi oleh undang-undang setempat.
Lebih jauh lagi, badan penyelamatan hewan liar setempat, New South Wales Wildlife Information, Rescue and Education Service (WIRES), menyebut bahwa jika dibiarkan, suhu yang ekstrem ini dapat menewaskan ribuan kelelawar lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tim penyelamat telah mampu menyelamatkan lebih dari seratus kelelawar lainnya. Meski demikian, ada banyak lagi lainnya yang tersebar dan tak mampu bertahan hidup. Banyak pula yang mati saat masih menempel di pohon.