Ratusan Mahasiswa UI Gelar Aksi Peringatan 7 Tahun Kematian Akseyna

29 Maret 2022 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan tujuh tahun kematian Akseyna di danau Kenanga UI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan tujuh tahun kematian Akseyna di danau Kenanga UI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kematian Mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Biologi Fakultas MIPA UI, Akseyna Ahad Dori, pada tahun 2015 hingga kini masih diselimuti misteri.
ADVERTISEMENT
Memperingati tujuh tahun kematian Akseyna, BEM UI bersama mahasiswa menggelar aksi menuntut polisi untuk segera pengungkapan kasus kematian Akseyna di Danau Kenanga UI.
Ketua BEM UI Bayu Satrio Utomo mengatakan, belum terungkapnya kasus kematian Akseyna mendorong aksi yang digelar BEM UI ini.
“Aksi tersebut digelar sebagai bentuk tidak responsifnya pihak kepolisian dan Direktorat UI,” ujar Bayu, Selasa (29/3).
Peringatan tujuh tahun kematian Akseyna di danau Kenanga UI. Foto: Dok. Istimewa
Bayu menuturkan, aksi yang digelar BEM UI dan mahasiswa salah satunya dengan menggelar doa bersama untuk Akseyna. Terdapat sejumlah bukti terkait kematian Akseyna, namun hingga kini kasus kematian Aksyena belum terungkap.
“Seperti kita ketahui sejumlah media telah memberitakan terkait bukti yang ditemukan pihak kepolisian,” tutur Bayu.
Peringatan tujuh tahun kematian Akseyna di danau Kenanga UI. Foto: Dok. Istimewa
Bayu menegaskan, belum terungkapnya kasus kematian Akseyna dikarenakan terkendala akan kemauan pengungkapan. Sejak 2015 hingga 2022 kasus kematian Akseyna masih menjadi sebuah pertanyaan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 209 mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI dan unsur mahasiswa lainnya menunjukkan kepedulian terhadap keluarga korban terkait kematian Akseyna.
Menurut Bayu, kasus kematian Akseyna dapat terungkap apabila pihak kepolisian dan kampus UI bekerja sama.
“Kalau ada kemauan dari pihak kampus dan kepolisian, pasti akan terungkap,” ucap Bayu.
Bayu mengatakan untuk mengungkap kasus kematian Akseyna, kepolisian dapat memanggil sejumlah terduga yang didapat dari bukti yang ada, serta melakukan penambahan bukti lainnya.
“Bukti sudah ada dan tinggal menambahkan lagi bukti tambahan untuk pengungkapan kasus Akseyna,” ungkap Bayu.
Menurut Bayu, dalam aksi yang digelar BEM UI ini keluarga Akseyna tidak bisa hadir karena berada di luar kota.
ADVERTISEMENT
Peringatan tujuh tahun kematian Akseyna di danau Kenanga UI. Foto: Dok. Istimewa

Latar Belakang Kasus

Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, Kampus UI Depok, pada Maret 2015.
Saat ditemukan, jasad pemuda tersebut sudah sulit untuk dikenali. Terdapat luka lebam di wajah dan badan yang sudah membengkak. Tak ada kartu identitas yang ditemukan bersama jasad korban.
Danau Kenanga Universitas Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Awalnya polisi menyebut kematian Akseyna akibat bunuh diri, yang langsung dibantah oleh orang tua korban. Namun belakangan, polisi meralat pernyataan tersebut karena ditemukan luka lebam di bagian kepala yang diduga sebagai hasil penganiayaan. Penemuan fakta ini sempat membuat polisi melakukan gelar perkara ulang.
Setelah 7 tahun berselang, kasus ini tak kunjung menemukan fakta baru. Namun, harapan orang tua Akseyna tak pernah memudar. Mereka selalu memiliki harapan suatu saat nanti akan ada kebenaran yang terungkap di balik kematian putra mereka.
ADVERTISEMENT