Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ratusan Orang Yahudi Pro-Palestina Demo di Trump Tower, 98 Orang Ditangkap
14 Maret 2025 10:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ratusan orang Yahudi menggelar demonstrasi di Trump Tower, New York, pada Kamis (13/3). Mereka berunjuk rasa demi mendukung mahasiswa Palestina yang ditahan aparat AS, Mahmoud Khalil.
ADVERTISEMENT
Memakai kaus berwarna merah yang bertuliskan 'Yahudi berkata setop mempersenjatai Israel', mereka menggelar aksi protes selama lebih dari 1 jam di dalam gedung pencakar langit Manhattan. Lokasi demo merupakan pusat bisnis keluarga Presiden Donald Trump dan kediaman pribadinya berada.
Gedung itu juga tempat Trump menaiki eskalator emas pada 2015 untuk mengumumkan pencalonan pertamanya sebagai presiden.
Dikutip dari AFP, Jumat (14/3), polisi mengatakan mereka menangkap 98 orang yang tergabung dalam kelompok Suara Yahudi untuk Perdamaian, atas sejumlah pidana termasuk masuk tanpa izin saat mengelar demo.
Kelompok itu mengejutkan penjaga keamanan dan polisi. Di dalam gedung, mereka meneriakkan 'perangi Nazi, bukan mahasiswa'. Itu merujuk pada tindakan keras Trump terhadap mahasiswa yang ikut dalam aksi protes pro-Palestina di berbagai kampus.
Polisi mengumpulkan peserta demonstrasi yang ditangkap dalam bus, termasuk bus kota yang telah dialihfungsikan di depan toko Gucci.
ADVERTISEMENT
Pembuat film dan profesor Universitas Columbia, James Schamus, mengatakan bahwa orang-orang Yahudi New York meminta agar Mahmoud Khalil dibebaskan.
"Dan menuntut agar ke-Yahudi-an kami tidak dijadikan senjata untuk mencuri hak warga negara Amerika dan mengakhiri demokrasi kita," kata Schamus.
"Rezim Trump-Musk telah menjelaskan bahwa mereka tidak menuntut Mahmoud Khalil atas kejahatan apa pun, bahwa mereka menuduhnya memiliki opini yang mereka sebut 'berpihak pada Hamas," lanjutnya.
Peserta demonstrasi lainnya, Jane Hirschmann, mengatakan apa yang dilakukan pemerintahan Trump adalah fasisme. Hirschmann merupakkan orang Yahudi New York yang kakek dan pamannya diculik oleh Nazi.
"Sebagai Yahudi yang memiliki hati nurani, kami tahu sejarah kami dan kami tahu ke mana ini akan mengarah. Ini adalah yang fasis lakukan saat mereka memperkuat kendali," katanya yang anggota Suara Yahudi untuk Perdamaian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di seberang kota di Universitas Columbia di mana Khalil adalah mahasiswanya, administrator mengumumkan mereka telah mengeluarkan skorsing selama beberapa tahun, pencabutan gelar sementara, dan pengusiran mahasiswa yang menduduki gedung kampus tahun lalu saat demonstrasi menentang perang Israel di Gaza.
Pernyataan singkat itu tidak memberikan detail lebih lanjut seperti siapa yang sudah disanksi. Namun, pernyataan itu muncul kurang dari 1 minggu setelah pemerintahan Trump memangkas pendanaan federal untuk universitas sebesar USD 400 juta.
Pernyataan itu juga muncul beberapa hari setelah Khalil, yang baru lulus baru-baru ini dan salah satu pemimpin aksi protes, ditahan oleh otoritas imigrasi.
Pemerintahan Trump telah mencabut green card Khalil, menuduhnya memimpin aktivitas yang berhubungan dengan Hamas.
ADVERTISEMENT
Penahanannya memicu kemarahan dari para kritikus pemerintahan Trump dan advokat kebebasan berpendapat, termasuk sejumlah kalangan politik kanan yang mengatakan tindakan itu memiliki efek yang mengerikan terhadap kebebasan berekspresi.