Ratusan Ribu Bibit Nyamuk Wolbachia Disebar di Semarang

30 Mei 2023 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan ribu bibit nyamuk mengandung bakteri wolbachia disebar di Kota Semarang. Nyamuk berbakteri wolbachia ini diharapkan dapat menekan angka demam berdarah akibat nyamuk Aedes Aegypti.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kota Semarang menjadi salah satu dari 5 daerah percontohan program penyebaran nyamuk berbakteri Wolbachia.
"Yang lima dibiayai Kemenkes itu, Kota Semarang, Jakarta Barat, Bontang, Kupang, dan Bandung. Nah, Semarang itu gercep sekali timnya. Ada Bu Wali Kota bu Kadinkes Jateng, ini cepat, jadi launching pertamanya di sini," ujar Budi saat peluncuran program Wingko Semarang atau Wolbachia Kota Semarang yang digelar di kantor Kecamatan Tembalang, Selasa (30/5).
Ia menjelaskan, kasus demam berdarah masih tergolong tinggi di Indonesia. Bahkan, puncaknya bisa mencapai 100 ribu-150 ribu per tahun dengan angka kematian berkisar antara 1.000-1.500.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memberikan bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia kepada masyarakat. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
"Ini kita menggunakan bioteknologi untuk nyamuk yang berpotensi menularkan demam berdarah, kita buat agar nyamuk ini kasarannya mandul, lah, jadi dia tidak menularkan virus yang menyebabkan demam berdarah. Strategi keduanya kita sedang mempelajari, vaksinasi demam berdarah. Sehingga orangnya yang dibikin kebal," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bibit nyamuk mengandung wolbachia akan disebar di Kecamatan Tembalang terlebih dahulu. Sebab, ada 235 kasus DD (demam dengue), dan 35 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Tembalang.
"Mulai disebar sudah hari ini, tadi ada sekitar 7.000 (ember). Akan disebarkan khusus di Tembalang karena di Tembalang khusus termasuk paling besar atau tinggi DBD-nya. Akan dievaluasi setelah enam bulan sebelum ke daerah lain," ungkap Ita.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menjelaskan, telur nyamuk yang diberikan ke masyarakat cukup diletakkan di ember dengan air. Nantinya, nyamuk berbakteri Wolbachia itu akan kawin dengan nyamuk lokal lainnya sehingga mendapatkan keturunan nyamuk yang tidak bisa menyebarkan virus dengue.
Bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
"Pemberian ini ada jaraknya jadi tidak setiap rumah. Mungkin tiga rumah dikasih 1 ember harapannya nyamuk yang sudah terbang bisa terbang ke tiga rumah. 60 persen dari telur itu bisa terbang itu sudah oke," jelas Hakam.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, lanjutnya, pengembangan nyamuk dengan bakteri Wolbachia di Jateng dilakukan di laboratorium B2P2VRP di Salatiga. Itu sebabnya produksinya masih sangat terbatas.
"Laboratorium Salatiga bisa produksi 5 jutaan telur, yang dibutuhkan di Tembalang sekitar 2 jutaan setiap minggu. Karena satu-satunya yang bisa baru di Salatiga, makanya di Semarang baru di Tembalang," kata Hakam.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memberikan bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia kepada masyarakat.