Ratusan Ribu Warga Belarusia Demo, Minta Presiden Alexander Lukashenko Mundur

31 Agustus 2020 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pendukung oposisi saat unjuk rasa menentang pemilihan presiden di Minsk, Belarusia. Foto: Tut.By/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pendukung oposisi saat unjuk rasa menentang pemilihan presiden di Minsk, Belarusia. Foto: Tut.By/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Puluhan sampai ratusan ribu pendukung oposisi turun ke jalan ibu kota Belarusia, Minsk, pada Minggu (30/8).
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Alexander Lukashenko. Sejak Belarusia berdiri pada 1994 lalu, Lukashenko sudah berkuasa.
Kekuasaan absolut diktator terlama di Eropa saat ini, nampaknya akan semakin luntur. Setelah pemilu 9 Agustus lalu, warga Belarusia hampir tiap hari menggelar demo.
Sejumlah pendukung oposisi saat unjuk rasa menentang pemilihan presiden di dekat Istana Kemerdekaan di Minsk, Belarusia. Foto: Tut.By/via REUTERS
Lukashenko dianggap curang. Rival Lukashenko, Svetlana Tikhanovskaya, bahkan sudah mendeklarasikan diri sebagai pemenang sebenarnya.
Pada Minggu (31/8), demo menentang kekuasaan Lukashenko sudah mendekati puncak. Sebanyak lebih dari 100 ribu ikut serta demo. Unjuk rasa pada Minggu itu adalah yang terbesar dalam sejarah negara pecahan Uni Soviet itu.
Massa berkumpul di depan kediaman resmi Lukashenko di Istana Kemerdekaan. Polisi dibantu pasukan khusus berjaga di depan istana tersebut. Bahkan sejumlah penembak jitu sudah ditempatkan di beberapa gedung.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pendukung oposisi saat unjuk rasa menentang pemilihan presiden di dekat Istana Kemerdekaan di Minsk, Belarusia. Foto: Tut.By/via REUTERS
Unjuk rasa hari Minggu juga bertepatan dengan ultah ke-66 Lukashenko. Para demonstran pun membawa 'hadiah' untuk Lukashenko seperti tisu toilet, peti mati, dan gambar kecoa. Pemimpin oposisi menggambar Lukashenko seperti kecoa.
Perwakilan massa yang juga tokoh oposisi, Maria Kolesnikova, bahkan meminta untuk bertemu Lukashenko untuk memulai negosiasi.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Sergei Gapon/ AFP
Ajudan Lukashenko, Nikolai Latyshenok, yang datang menemui Kolesnikova mengatakan, bosnya tak mau negosiasi dengan oposisi.

Minta Bantuan Vladimir Putin

Beberapa hari terakhir, pemimpin Eropa mendesak Lukashenko segera berdialog dengan pengunjuk rasa. Akan tetapi, sampai Senin (31/8) permintaan itu ditolak Lukashenko.
Sebelum protes digelar, Lukashenko menjalin komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemimpin Rusia berjanji akan mendukung Lukashenko dan siap mengirim bantuan militer untuk meredakan unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
Pascapemilu, kondisi di Belarusia mencekam. Demo yang tiap hari digelar tak jarang berubah jadi kerusuhan.
Tiga orang diketahui tewas dan ratusan lainnya cedera. Aparat Belarusia juga menangkap 7.000 orang yang mendukung oposisi dan ikut serta di unjuk rasa.