Ratusan Rumah Retak, India Evakuasi Warga dari Daerah Himalaya

7 Januari 2023 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kota Joshimath, India. Foto: Daniel Prudek/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kota Joshimath, India. Foto: Daniel Prudek/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang India mengevakuasi sekitar 193 warga dari rumah mereka di Kota Joshimath, Distrik Chamoli, Negara Bagian Uttarakhand, yang terletak di daerah Pegunungan Himalaya setelah keretakan muncul pada ratusan bangunan setempat pada Sabtu (7/1).
ADVERTISEMENT
Joshimath yang berpenduduk sekitar 17.000 orang merupakan pintu gerbang ziarah ke kuil Hindu dan Sikh. Wilayah ini terkenal di antara kalangan wisatawan yang ingin bepergian ke Himalaya.
Selama bertahun-tahun, para ahli telah mengeluarkan peringatan kepada otoritas lokal. Mereka menyebut pekerjaan konstruksi skala besar, seperti proyek pembangkit listrik tenaga air, di dalam dan sekitar kota dapat menyebabkan penurunan muka tanah.
Peringatan tersebut akhirnya terbukti benar. Dalam beberapa pekan terakhir, retakan muncul pada 600 rumah di Joshimath.
Pemerintah lantas memindahkan warga ke lokasi aman. Sekarang, ratusan warga tersebut berdiam di hotel dan wisma.
"Proses evakuasi sedang berlangsung dan tim ilmuwan dari berbagai institut telah mencoba untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi situasi tersebut," jelas Hakim Distrik Chamoli, Himanshu Khurana, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/1).
ADVERTISEMENT
"Pemerintah membantu orang-orang yang terkena dampak dengan semua yang mereka butuhkan," tambahnya.
Suasana di Kota Joshimath, India. Foto: mrinalpal/Shutterstock
Sebelumnya, banjir bandang pernah menerjang Distrik Chamoli. Lebih dari 200 orang tewas dan dua proyek pembangkit listrik tenaga air hanyut dalam bencana tersebut yang terjadi pada Februari 2021.
Kejadian ini membuat sejumlah ilmuwan yang mempelajari pengaruh perubahan iklim terhadap pegunungan tertinggi di dunia itu khawatir.
Organisator persatuan penduduk lokal Joshimath Bachao Sangharsh Samiti, Atul Sati, lantas memprotes kelambanan pemerintah dalam menghentikan penurunan muka tanah. Dia mengatakan, penduduk sudah menandai masalah tersebut selama berbulan-bulan.
"Pemerintah terbangun dari tidurnya ketika situasi mulai memburuk dan sekarang mereka memulai upaya bantuan," ujar Sati.
"Kota kita sedang tenggelam dan kita perlu menyelamatkannya," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Direktur eksekutif Pusat Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Uttarakhand, Piyoosh Rautela, meyakini penurunan muka tanah kemungkinan merupakan sisa dari akuifer yang rusak. Akuifer merupakan lapisan batuan bawah tanah yang menahan air.
"Otoritas terkait sedang mengusahakannya dan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah menyalurkan aliran air," terang Rautela.