Ratusan Warga Klaten Keracunan Usai Halalbihalal, 1 Orang Meninggal

15 April 2025 19:37 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa warga yang mengalami keracunan untuk dirujuk ke rumah sakit di Posko penanganan kejadian luar biasa keracunan massal di Karangturi, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa warga yang mengalami keracunan untuk dirujuk ke rumah sakit di Posko penanganan kejadian luar biasa keracunan massal di Karangturi, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Seorang warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan. Sementara puluhan warga lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, pada Sabtu (12/04) kemarin. Saat itu ada 200 warga sedang mengikuti acara halalbihalal dan menyantap sejumlah hidangan.
"Warga yang hadir menyantap aneka makanan ringan serta nasi kotak. Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB," ujar Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, Selasa (15/4).
Ia menyebut, ada 133 warga mengalami gejala muntah, diare, dan demam. Ada satu korban meninggal dunia setelah menerima perawatan intensif di rumah sakit.
"Sebanyak 48 orang dirujuk ke sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain RS Bagas Waras, RSST, RS Cakra Husada, RS Bhayangkara, dan Puskesmas Gantiwarno. Sementara puluhan lainnya mendapatkan penanganan di Pos KLB yang didirikan di lokasi kejadian," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Petugas kesehatan memberi penanganan bagi warga yang keracunan makanan di Posko penanganan kejadian luar biasa keracunan massal di Karangturi, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Polisi bersama Dinas Kesehatan dan BPBD masih melakukan penyelidikan. Termasuk memeriksa sampel makanan sisa acara halalbihalal tersebut.
"Penyelidikan menyeluruh masih di lakukan. Fokus kami saat ini adalah bagaimana korban mendapatkan layanan medis serta mengungkap sumber keracunan secara transparan dan ilmiah," kata Nyoto.