Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Prajurit dari Bekangad ini senantiasa mengantarkan sebotol susu formula untuk sang bayi, dalam 3 jam sekali.
ADVERTISEMENT
"Situasi ini tentu berbeda, tatkala terjadi di Zona Merah (RSD) Wisma Atlet," ujar Wakabekangdam Jaya, Letkol Cba Dian Bagas, lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (2/5).
Situasi menjadi kompleks, karena sang ibu juga mengidap COVID-19, maka ia tak bisa leluasa memenuhi kebutuhan sang bayi. Maka, para prajurit Bekangdam inilah yang jadi "ayah" sementara bagi sang bayi.
"Sangat kompleks, seperti kondisi si bayi dan ibunya, ketepatan waktu atau mirip seperti kita di rumah ketika punya bayi lah," ucap Dian.
Proses antar susu itu pun dilalui dengan ketat. Prajurit yang mengantar susu wajib mengenakan APD dan disterilisasi usai kembali dari tower 7, lantai 29 di mana si Bayi dan Ibunya dirawat.
"Meski demikian, sebagai prajurit, kami senang dan bahagia ketika kemudian adik B bisa minum susu dipelukan Sang Ibu," kata Dian.
ADVERTISEMENT
Kisah ini juga dituturkan oleh anggota Bekangdam Jaya lainnya yang tergabung dalam Kogasgabpad, Kapten Cba Umar. Susu yang harus diantar ini mesti dibuat di wilayah steril.
"Setiap 3 jam kami mengantarkan susu. Kasihan, selain tidak bisa minum ASI, susu pun harus dibuat dari wilayah yang steril, "ujar Umar.
Pengantaran susu pun dilakukan secara bergiliran. Pasalnya, mereka perlu menggunakan APD yang wajib dikenakan selama 8 jam. Pada kurun waktu tersebut, mereka tidak bisa makan, minum, bahkan buang air sekalipun.
"Kalau sudah mengenakan APD selama 8 jam, kita tidak diperbolehkan makan dan minum bahkan untuk buang air kecil pun di pampers, ini sudah SOP bagi para petugas yang naik dinas dan melayani pasien," ujar Umar
ADVERTISEMENT
Ada 3 orang petugas pengantar susu. Awalnya, mereka hanya bertugas untuk mengawasi makanan yang disediakan oleh katering. Tapi, kehadiran sang bayi membuat mereka suka rela menjadi pengantar susu.
"Per 3 jam kami bergiliran bertiga, setiap pengantaran minimal berangkat berdua. Seperti saat ini, saya kebetulan sedang off dan 2 orang anggota sekarang yang bertugas. Kalau sebelumnya, kita tidak sempat istirahat," ujar Umar.
Sebagai catatan, para prajurit yang bertugas di Wisma Atlet juga tak biasa leluasa pulang pergi seperti biasanya. Mereka wajib melalui karantina selama 3 hari, sebelum diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, sang Ibu inisial S (24) menyampaikan rasa terimakasih kepada RS Darurat Wisma Atlet beserta segenap petugas medis di tempat tersebut. Terkhusus, para prajurit Bekangad yang senantiasa memberi asupan susu bagi bayi nya.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih, karena telah merawat dan memberikan susu untuk mempercepat kesembuhan anak saya B, yang masih berusia 7 bulan," ungkapnya.
****************
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.