Rayakan HUT Kemerdekaan AS, Trump Ingin Pamer Kekuatan Militer

3 Juli 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump punya segudang rencana seru untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli mendatang. Ia ingin perayaan hari kemerdekaan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Trump berencana untuk pamer kekuatan militer yang dimiliki oleh negeri Paman Sam.
Caranya dengan meletakan tank-tank tempur di pusat kota Washington. Di antara tank yang akan dipajang, akan ditampilkan tank Sherman yang terkenal pada masa Perang Dunia II.
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump berfoto bersama dengan personel militer di atas USS Wasp di Yokosuka, Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
Jika di perayaan-perayaan sebelumnya presiden AS cenderung tidak menonjolkan diri, Trump ingin sebaliknya. Justru, ia ingin pusat perhatian jatuh pada di dirinya.
Untuk itu, Trump berencana turun ke tangga suci Lincoln Memorial sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Trump berencana menyampaikan pidatonya yang akan disiarkan langsung ke seluruh siaran televisi.
Presiden AS Donald Trump kampanye di Orlando Foto: Reuters/Carlo Allegri
Pidato Trump nantinya akan disambut dengan atraksi dari Boeing 747 yang dimodifikasi menjadi Air Force One dan Skuadron Jet Blue Angels Angkatan Laut AS. Tidak selesai di situ, acara masih akan dilanjutkan dengan pesta kembang api.
ADVERTISEMENT
“Presiden kesayanganmu, aku!” kata Trump lewat akun twitternya saat ia mengumumkan rencananya tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (3/7).
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump bersalaman dengan personel militer di atas USS Wasp di Yokosuka, Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
Rencana Trump ini sempat dikritik oleh kubu Demokrat. Mereka menuding Trump berupaya menjadikan acara tersebut untuk meningkatkan prospek kemenangan agar terpilih dalam pilpres 2020.
Mereka juga mengkritisi biaya yang harus dikeluarkan untuk perayaan tersebut.
Pakar media dan budaya populer dari Universitas Quinipiac, Rich Hanley, juga menilai rencana Trump ini jauh dari skenario perayaan 4 Juli sebelumnya. Biasanya, kata Hanley, 4 Juli diperingati sebagai hari gencatan senjata nasional.
“Ini adalah hari di mana orang dapat mengesampingkan perbedaan terpolarisasi mereka, dan mengibarkan bendera tanpa mengadakan diskusi politik,” kata dia.