Rayakan International Women's Day, Kedubes Kanada Gelar Roundtable Mentoring

7 Maret 2025 10:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedutaan Besar Kanada menggelar Speed-mentoring Roundtables untuk memperingati International Women's Day 2025. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kedutaan Besar Kanada menggelar Speed-mentoring Roundtables untuk memperingati International Women's Day 2025. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang International Women's Day, Kedutaan Besar Kanada menggelar acara Speed-mentoring Roundtables, yang bertujuan mempertemukan anak muda dengan diplomat, petinggi perusahaan dan media untuk memotivasi mereka di dunia kerja kelak.
ADVERTISEMENT
Acara ini diikuti oleh 96 orang yang terdiri dari siswi SMA hingga mahasiswi. Uniknya, mereka kompak memakai baju berwarna atau bernuansa ungu, yang merupakan warna yang identik dengan perayaan perempuan sedunia ini.
Acara dibuka dengan sambutan Duta Besar Kanada Jess Dutton. Ia mengatakan, International Women's Day merupakan perayaan pencapaian pemimpin perempuan yang bekerja di berbagai sektor.
"International Women's Day juga menjadi kesempatan untuk merenungkan tantangan yang masih eksis terhadap perempuan di dunia kerja, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Kanada, dan di setiap negara di dunia. Contohnya di Kanada, kami masih belum mencapai target keterwakilan perempuan di parlemen. Hanya 30% anggota perempuan di parlemen saat ini," kata Dutton di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (6/3).
Kedutaan Besar Kanada menggelar Speed-mentoring Roundtables untuk memperingati International Women's Day 2025. Foto: Nadia Riso/kumparan
Perempuan, kata Dutton, juga masih berjuang untuk bisa mendapatkan gaji yang setara. Tak hanya itu, petinggi perusahaan atau bisnis masih didominasi laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Inilah mengapa kami harus bekerja keras untuk kesetaraan gender, tidak hanya pada International Women's Day, tapi setiap hari. Tidak hanya memperjuangkan kesetaraan tapi juga melindungi apa yang telah dicapai selama ini. Tapi terlepas dari tantangan itu, saya yakin kita dapat melakukan hal-hal baik," tuturnya.
Dutton kemudian menyinggung bagaimana kesetaraan gender diterapkan di tingkat pemerintahan di era Perdana Menteri Justin Trudeau. Ketika terpilih menjadi perdana menteri 9 tahun yang lalu, dia membentuk kabinet dengan keseimbangan gender pertama.
"Meski kami hanya memiliki 30 persen anggota perempuan di parlemen, dia membuat keputusan penting bahwa selama dia menjadi perdana menteri, 50 persen kabinet adalah perempuan," ujarnya.
Menurutnya, kebijakan yang diambil Trudeau ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender seharusnya menjadi hal yang wajar. Ini juga ditunjukkan lewat sejumlah kebijakan seperti kebijakan feminis luar negeri, penganggaran berbasis gender dan analisis berbasis gender untuk semua program pemerintah.
Kedutaan Besar Kanada menggelar Speed-mentoring Roundtables untuk memperingati International Women's Day 2025. Foto: Nadia Riso/kumparan
"Kesetaraan gender bukan hanya isu perempuan. Perempuan telah menyadari manfaat kesetaraan gender sejak lama. Ini adalah masalah sosial. Dan karena itu, laki-laki harus terlibat dan laki-laki perlu menjadi pejuang perubahan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Ketika seluruh populasi dapat berkontribusi pada masyarakat atau populasi kita, laki-laki dan perempuan, berkontribusi pada keputusan di setiap tingkatan, masyarakat kita dapat mencapai potensi mereka. Saya sangat bangga terlahir sebagai feminis," pungkasnya.
Ada 13 mentor yang duduk di 13 meja berbeda. Peserta bisa duduk di meja mana saja untuk berinteraksi dan menanyakan pertanyaan kepada para mentor.
Setiap 25 menit, peserta akan pindah ke meja mentor yang lain untuk berinteraksi dan menanyakan pertanyaan. Sesi mentoring ini berjalan selama 1 jam dan diakhiri dengan menjalin jaringan dengan sesama peserta.