Reaksi Gerindra soal PDIP Tutup Kans Duet Prabowo-Ganjar

2 Oktober 2023 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto berpelukan dengan Ganjar Pranowo saat bertemu di acara Belajaraya 2023 Pos Bloc, di Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto berpelukan dengan Ganjar Pranowo saat bertemu di acara Belajaraya 2023 Pos Bloc, di Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco, menanggapi PDIP yang menutup kans duet Prabowo Subianto dengan capres mereka, Ganjar Pranowo, di Pilpres 2024. Menurut Dasco, ia tak masalah dengan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ya saya pikir masing-masing partai kan sudah menetapkan pilihannya, dan saya pikir kita berkonsentrasi pada kontestasi yang teduh dan juga berharap dan supaya pemilu berjalan dengan baik dan lancar," kata Dasco di kompleks parlemen, Senin (2/10).
Dasco mengaku tak masalah dengan penolakan PDIP tersebut. Ia juga tak mau memperkeruh suasana dan tetap ingin bersaing sehat dengan PDIP.
“Saya pikir apa yang disampaikan dalam rakernas PDIP adalah keputusan dari PDIP tentang pencapresan dan itu kita hormati, dan menjelang pendaftaran yang tidak berapa lama lagi marilah kita kemudian sama-sama berkonsentrasi untuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi kelancaran pilpres,” pungkas Dasco.
Prabowo dan Ganjar sempat digadang-gadang bakal berduet di Pilpres 2024. Isu ini pertama kali mencuat saat keduanya melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah bersama Presiden Jokowi. Momen ini terjadi sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai bakal capres PDIP.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Isu itu lalu kembali muncul saat politikus PKB, Jazilul Fawaid, menyebut Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua paslon: Anies-Cak Imin, dan satu paslon yang masih tanda tanya. Di sinilah isu duet Prabowo-Ganjar menguat kembali.
ADVERTISEMENT
Namun PDIP akhirnya menegaskan bahwa duet tersebut tak mungkin terjadi. Sebab, mereka telah mengusung Ganjar sebagai capres, dan tak mungkin menjadikannya sebagai cawapres Prabowo.
“Aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong sopo? (kans Prabowo- Ganjar) Aku malah yang ketum enggak ngerti,” komentar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam penutupan Rakernas IV di JIExpo, Minggu (1/10).
Dalam AD/ART PDIP, Ketum memiliki wewenang untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang berhak untuk diusung partai. Dalam hal ini, tentunya siapa pun pasangan Ganjar harus atas dasar persetujuan Megawati.