Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Saudi , sudah terdapat 5 orang yang dinyatakan positif corona. Mayoritas 5 pasien itu tertular saat berada di Iran, salah satu daerah endemik baru penyebaran corona.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, Saudi -sebelum ditemukan pasien positif corona- sudah melarang sementara kedatangan jemaah umrah dari negara lain. Kebijakan itu dilanjutkan pula dengan melarang warga negaranya ibadah umrah .
Tak sampai disitu, Arab Saudi kembali mengambil keputusan yang mengagetkan dengan menutup sementara area Mataf atau tempat tawaf (mengelilingi Ka'bah 7 kali) pada Kamis (5/3) waktu setempat.
Area sekitar Ka'bah itu dikosongkan untuk dibersihkan dan disterilisasi sebagai bagian pencegahan virus corona. Selain itu, upaya pembersihan juga untuk memastikan keselamatan para jemaah.
ADVERTISEMENT
Kosongnya area sekitar Ka'bah itu mendapat reaksi dari netizen di media sosial , khususnya Twitter. Sejumlah komentar pun bermunculan menanggapi hal tersebut.
Seperti akun @babyxpyscho yang mengaitkan kosongnya Ka'bh dengan tanda kiamat.
Komentar lain juga datang dari akun @leesaaisnain_. Akun tersebut berharap area sekitar Ka'bah bisa kembali dibuka agar ramai.
Sementara akun @Aming_Wati meminta warganet mengambil sisi positif dari pengosongan area sekitar Ka'bah. Sebab pengosongan itu untuk memastikan keselamatan jemaah dari virus.
Lain pula komentar dari akun @hasmi_bakhtiar. Akun tersebut merasa sedih dengan kosongnya area sekitar Ka'bah dan mengaitkannya dengan rezim Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Sementara itu akun @arjunosableng meminta masyarakat tidak mengaitkan kosongnya Ka'bah dengan tanda-tanda akhir zaman. Sebab pengosongan area Ka'bah untuk memastikan kesehataan jemaah ketika nanti Arab Saudi mencabut larangan umrah.
ADVERTISEMENT