Realisasi Investasi di Pulau Jawa Masih Tertinggi Capai Rp 101 Triliun

30 Oktober 2017 15:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan Logung, Jawa Tengah (Foto: Dok. Kemen PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Logung, Jawa Tengah (Foto: Dok. Kemen PUPR)
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 176,6 triliun. Jumlah itu naik 3,4% dibanding kuartal sebelumnya dan naik 13,7% year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Capaian tersebut berasal dari realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 64,9 triliun atau naik 16,8% (yoy) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 111,7 triliun atau naik 12% (yoy).
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, Pulau Jawa masih menjadi wilayah utama tujuan investasi. Pihaknya mencatat, realisasi investasi di Pulau Jawa selama kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 101 triliun. Sementara di luar Pulau Jawa sebesar Rp 75,5 triliun.
"Dibanding periode yang sama 2016, keduanya naik masing-masing 15,4% (yoy) dan 11,5% (yoy)," ujarnya di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/10).
Selain itu, otoritas penanaman modal juga mencatat, lima besar realisasi investasi kuartal ketiga berdasarkan lokasi proyek lima adalah Jawa Barat sebesar 16,3%, DKI Jakarta sebesar 14,6%, Banten 10,2%, Jawa Timur 8,9%, dan Jawa Tengah sebesar 7,1%.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan sektor usahanya, pada periode Juli-September tahun ini, didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar 12,5%; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 11,3%; industri logam, mesin, dan elektronik sebesar 10,7%; pertambangan sebesar 10,3%, dan industri kimia dan farmasi sebesar 9,2%.
"Sementara berdasarkan asal negara penanaman modal asing nomor satu tetap Singapura, disusul Jepang, China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan," jelasnya.