Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Redakan Ketegangan, Etnis Serbia Bongkar Barikade di Dekat Perbatasan Kosovo
29 Desember 2022 14:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pihaknya tunduk pada seruan mediasi dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Pengumuman ini muncul usai Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, bertemu dengan etnis Serbia di Kota Raska yang terletak sepuluh kilometer dari perbatasan dengan Kosovo.
Vucic menjelaskan, AS dan UE menjamin bahwa orang-orang yang mendirikan barikade tidak akan menghadapi pengadilan.
"Prosesnya panjang dan akan memakan waktu lama," ungkap Vucic, dikutip dari Reuters, Kamis (29/12).
Selama lebih dari 20 tahun, Kosovo telah menjadi sumber ketegangan antara Barat dan Rusia. Kosovo memproklamasikan kemerdekaan dari Serbia dengan dukungan Barat pada 2008.
Sedangkan Rusia mendukung usaha Serbia untuk memblokir keanggotaan Kosovo dalam organisasi internasional seperti PBB.
Serbia menolak deklarasi kemerdekaan tersebut. Pihaknya mendesak 120.000 etnis Serbia di Kosovo untuk menentang otoritas Kosovo. Wilayah utara negara itu menaungi populasi mayoritas etnis Serbia.
ADVERTISEMENT
Masalah semakin pelik ketika seorang mantan polisi beretnis Serbia, Dejan Pantic, ditahan pada 10 Desember 2022. Pantic diduga terlibat dalam serangan terhadap petugas polisi etnis Albania. Penahanannya membuat etnis Serbia memasang barikade di wilayah utara Kosovo.
Barikade ini menyegel lalu lintas di dua penyeberangan perbatasan antara Serbia-Kosovo. Setelah penghalang jalan berdiri, aparat keamanan setempat menghadapi rentetan serangan penembakan.
Pasukan bersenjata Serbia pun disiagakan pada pekan ini.
Puluhan pengunjuk rasa di sisi perbatasan Serbia lalu menggunakan truk dan traktor untuk menghentikan lalu lintas yang mengarah ke penyeberangan terbesar di antara kedua negara, Merdare, pada Selasa (27/12). Polisi Kosovo lantas menutup titik masuk sehari setelahnya.
AS, NATO, dan UE kemudian mendesak kedua belah pihak menahan diri. Mereka menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan akibat pemblokiran jalan dan bentrokan kekerasan dengan polisi.
ADVERTISEMENT
Pengadilan akhirnya memerintahkan pembebasan Pantic pada Rabu (28/12). Dia sekarang menjalani tahanan rumah.
"Blokade ilegal semacam itu telah mencegah pergerakan bebas dan sirkulasi orang dan barang," ujar polisi Kosovo, dikutip dari AFP.