Redam Ketegangan, Iran Minta Milisi Berhenti Serang Fasilitas AS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Mike Pence dalam wawancara dengan CBS News, Rabu (8/1). Mengutip sumber intelijen, dia mengatakan Iran telah mengeluarkan perintah itu usai mereka menyerang pangkalan militer AS di Irak.
"Kami menerima informasi intelijen bahwa Iran mengirim pesan ke milisi yang sama untuk tidak ambil tindakan terhadap target Amerika atau warga sipilnya. Dan kami berharap pesan itu terus bergaung," kata Pence. "Milisi yang sama" yang disebut Pence adalah milisi Hashed al-Shaabi.
Sebelumnya seruan untuk tidak menyerang tentara AS juga disampaikan ulama Syiah Irak, Muqtada al-Sadr. Dalam konflik AS dan Iran, Sadr memilih tetap netral dan mengatakan perang di Irak telah usai.
"Saya menyerukan faksi Irak untuk tenang, sabar, dan tidak memulai aksi militer," kata Sadr, dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Konflik di Irak dimulai dari pembunuhan kontraktor AS oleh pecahan militer Hashed, Kataib Hizbullah. Hashed adalah milisi Syiah Irak yang mendapatkan sokongan dana dan pelatihan dari Iran.
Pembunuhan kontraktor AS dibalas dengan serangan udara yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds, dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan milisi Syiah Hashed al-Shaabi yang disokong Iran. Hal ini memicu kemarahan Ayatullah Khamenei, pemimpin tertinggi Iran.
Pada Rabu, Iran membalas lagi dengan menyerang pangkalan militer AS di Irak, tanpa ada korban jiwa. Kedua negara memperlihatkan gelagat tidak ingin memperpanjang konfrontrasi yang akan merugikan kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan ke pangkalan militer AS telah "menyelesaikan" respons mereka atas pembunuhan Soleimani.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak ingin meningkatkan ketegangan atau perang, tapi kami akan mempertahankan diri kami menghadapi setiap agresi," kata Zarif di Twitter.