Redenominasi, BI Berencana Cetak Uang Rupiah Baru

26 Juli 2017 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain baru uang pecahan lima puluh ribu rupiah. (Foto: Aditia Noviansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Desain baru uang pecahan lima puluh ribu rupiah. (Foto: Aditia Noviansyah)
ADVERTISEMENT
Kondisi perekonomian yang mulai membaik membuat Bank Indonesia (BI) semakin percaya diri untuk melaksanakan penyederhanaan nominal rupiah atau redenominasi. Bahkan rencana ini mendapat lampu hijau dari DPR untuk dimasukkan dalam salah satu program legislasi nasional (proglenas) 2017.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi menjelaskan, selama menunggu proses redenominasi, BI akan mencetak uang transisi. Mengingat proses redenominasi bisa memakan waktu yang cukup lama.
"Kalau sudah ketok lalu kita kan nyetak uang transisi (uang baru), uang yang sama warnanya, hanya nolnya bisa tiga bisa dua bisa empat kuranginnya, nanti tinggal apakah nolnya langsung hilang atau dikecilin, tapi uangnya gambarnya sama," kata Suhaedi saat ditemui di gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (25/7).
Informasi saja, redenominasi adalah penyederhanaan nominal rupiah dengan cara mengurangi digit angka nol tanpa mengurangi nilai mata uang. Mislanya, Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Bahkan, menurutnya Suhaedi, selama ini masyarakat tidak sadar telah melakukan penyederhanaan nominal. Menurutnya, selama ini beberapa pusat perbelanjaan telah melakukan penyederhanaan dalam menetapkan harga.
ADVERTISEMENT
"Iya itu uang transisi, setelah masyarakat siap ganti uang benernya aja yang baru yang penting jangan masyarakat dibuat pusing, redenominasi. Kita suka nongkrong di Starbucks di cafe ada tulisan Rp 50.000 nol-nol enggak ada kan tinggal Rp 50," jelasnya.
Menurut Suhaedi, dengan dilakukannya redenominasi maka mata uang rupiah akan berdulat seperti negara maju.
"Kita lebih percaya diri kan, kita negara hebat. Kita berdoa iya kan, kita berdoa semua kita nunjukkan kapan lagi rupiah berdaulat," tandasnya.