Refly Harun: Era Jokowi Horor, Orang Nulis Aja Ditangkap

4 Maret 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refly Harun saat dijumpai di rumah perubahan, Brawijaya, Jaksel, Jumat (16/2). Dok. Thomas bosco Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Refly Harun saat dijumpai di rumah perubahan, Brawijaya, Jaksel, Jumat (16/2). Dok. Thomas bosco Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Jubir Timnas AMIN, Refly Harun, menyebut kebebasan berekspresi di periode kedua masa kepemimpinan Presiden Jokowi horor. Sebab menurutnya banyak aktivis yang dipenjarakan.
ADVERTISEMENT
“Betapa banyak aktivis-aktivis terutama pada era kedua kepemimpinan Jokowi ini yang dipenjarakan. Bayangkan orang nulis saja, orang nge-tweet saja kok bisa ditangkap,” kata Refly di konferensi pers Spektrum Oposisi Rakyat Terpimpin (SPOT) di Kantor ICMI, Jakarta Selatan, Senin (4/3).
“Jadi kita bisa bayangkan betapa horornya negara kita ini, kok mudah sekali orang (ditangkap)” lanjutnya.
Bahkan Refly pun mengaku, ia juga sempat dilaporkan karena terlalu vokal mengkritik pemerintah.
“Saya tuh sebenarnya diadukan berkali-kali, cuma kan saya kan kalau menyampaikan sesuatu selalu konstitusional,” katanya.
Menurutnya ini adalah situasi yang memprihatinkan dan merugikan masyarakat karena tidak bebas untuk berekspresi.
“Karena itu menurut saya ini memprihatinkan, karena yang namanya demokrasi itu kalau dia represif tiba-tiba otoritariannya kembali susah nanti bagi kita,” katanya.
ADVERTISEMENT
Karena alasan ini Refly pun bergabung dengan Gerakan Spektrum Oposisi Rakyat Terpimpin (SPOT) yang dikoordinir oleh Faisal Assegaf. Spektrum ini muncul karena keresahan kelompok masyarakat melihat polemik pemilu 2024 sarat kecurangan yang dilakukan oleh pemerintah.